Sejak Januari-Marer 2019 Ratusan Warga Telah di Kirim, Pemantauan TKI di Sukoharjo Diperketat - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 25 Maret 2019

Sejak Januari-Marer 2019 Ratusan Warga Telah di Kirim, Pemantauan TKI di Sukoharjo Diperketat

Dok Ilustrasi/net.
SUKOHARJO -  Ratusan warga Sukoharjo dikirim ke berbagai negara tujuan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sejak Januari - Maret 2019.
Sebelum diberangkatkan, mereka (TKI-red) wajib memiliki kelayakan kerja dan status jelas. Petugas akan terus memantau keberadaan mereka selama bekerja di luar negeri untuk menghindari terjadinya masalah.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo Bahtiyar Zunan mengatakan, sejumlah negara menjadi tujuan warga Sukoharjo bekerja di luar negeri menjadi TKI. Negara tersebut seperti Malaysia, Jepang dan Korea Selatan. Kali terakhir pemberangkatan TKI dilakukan beberapa hari lalu dengan tujuan ke Korea Selatan.
Para TKI asal Sukoharjo bekerja disejumlah negara tujuan pada berbagai bidang industri. Mereka dikirim bekerja melalui lembaga penyalur tenaga kerja resmi yang ditunjuk pemerintah. Keberadaan izin tersebut wajib dimiliki lembaga penyalur sebagai bagian pemenuhan syarat sekaligus jaminan terhadap TKI. Dengan demikian TKI mendapatkan kejelasan status negara tujuan dan tempat bekerja.
Pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo  dan kementerian terkait juga akan ikut melakukan pengawasan terhadap para TKI. Hal itu penting mengingat warga Sukoharjo tersebut bekerja jauh dari daerah asalnya.
"Secara perlahan animo warga Sukoharjo pergi ke luar negeri bekerja menjadi TKI menunjukan kenaikan. Sudah cukup banyak TKI Sukoharjo dikirim ke Malaysia, Jepang dan Korea Selatan," ujarnya. Minggu (24/3/2019) kemarin.
Tiga negara tujuan tersebut menarik minat warga Sukoharjo menjadi TKI salah satunya karena tersedianya lapangan pekerjaan dan tingginya upah atau gaji. Para TKI berharap bisa mendapatkan uang banyak untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga di kampung halaman.
Warga Sukoharjo yang berangkat kerja ke luar negeri menjadi TKI didominasi generasi mudah dengan kisaran usia 25 - 35 tahun. Usia tersebut sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja diberbagai industri di Malaysia, Jepang dan Korea Selatan.
Selama bekerja para TKI mendapatkan surat kontrak kerja setiap satu tahun sekali dengan opsi perpanjangan apabila masih dibutuhkan sesuai tempat asal industri. Namun bila tidak mendapat perpanjangan kontrak maka warga Sukoharjo yang menjadi TKI tersebut wajib pulang ke daerah asal untuk menghindari masalah.
"Kalau tidak ada kontrak atau tempat kerja dan izin habis maka wajib pulang ke Indonesia. Apabila tidak maka statusnya TKI ilegal dan rawan terjerat masalah. Maka dari itu harus diawasi langsung pemerintah dan lembaga penyalur TKI," lanjutnya.
Zunan menambahkan, ada negara lain yang menjadi tujuan warga Sukoharjo menjadi TKI seperti Singapura, Taiwan dan Brunaidarusalam. Namun minat disana masih kalah dibandingkan di Malaysia, Jepang dan Korea Selatan.
Dibeberapa wilayah di Sukoharjo sendiri diketahui ada lembaga pelatihan kerja bagi para calon TKI. Mereka membuka pendaftaran dari berbagai jenjang usia untuk dikirim ke sejumlah negara. Paling banyak diminati yakni para calon TKI dari lulusan sekolah.
"Ada beberapa lembaga pelatihan merekrut atau menerima siswa lulusan SMA/SMK untuk dilatih dan dikirim menjadi TKI ke sejumlah negara. Minatnya sangat besar sebab satu TKI saja kerja di Korea Selatan atau Jepang bisa mendatkan gaji sekitar Rp.20 juta perbulan. Nilai itu sangat besar bagi anak muda lulusan sekolah yang ingin bekerja," lanjutnya.
Meski profesi menjadi TKI diminati namun Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Sukoharjo masih mencatat tingginya angka keterserapan dan minat warga Sukoharjo bekerja di daerah sendiri. Hal itu terjadi karena besarnya peluang diterima kerja dan banyaknya lowongan kerja di Sukoharjo. Lowongan kerja juga terjadi di daerah lain dengan berbagai bidang pekerjaan.
Paling banyak lowongan kerja tersedia di Sukoharjo yakni dibidang tekstil sekitar 20.000 - 50.000 orang. Besarnya lowongan kerja terjadi karena banyaknya industri membuka usaha dibeberapa wilayah di Sukoharjo. "Apalagi sekarang sudah ada Kawasan Industri Nguter di Sukoharjo karena banyak industri berdiri disana dan membuka banyak lowongan kerja," lanjutnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar