BATAM - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menepis berbagai tudingan yang
menyebut persoalan Covid-19 menjadi komoditas politis. Bahkan, ia geram
lantaran tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam menangani
pasien positif virus corona, juga disebut ikut bekerja sama mengarang
jumlah penderita penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.
“Ada isu yang sengaja dikembangkan bahwa Wali Kota dan tim medis
sengaja merekayasa angka positif Covid-19. Saya kira ini hal yang tidak
masuk akal. Mana mungkin Wali Kota melakukan itu, dosa besar jika saya
melakukan itu,” kata Rudi saat berdialog dengan 300 warga Bengkong
Nusantara di Golden Prawn, Bengkong, Minggu (7/6/2020) pagi.
Rudi yang awalnya menyampaikan perkembangan Covid-19 di Kota Batam,
kemudian menyinggung soal ujaran yang berkembang di media sosial
tersebut.
Yang membuat Rudi geram, karena para tenaga medis yang selama ini
bertungkus lumus dan bertaruh nyawa dalam merawat pasien Covid-19, juga
ikut difitnah.
“Mereka ini sudah bekerja ikhlas. Masih saja tega dituding macam-macam,” ujarnya.
Menurut Rudi, menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Batam,
semua kebijakannya selalu menjadi objek politisasi, termasuk yang
berkaitan dengan penanganan Covid-19. Karena itu, dia mengajak warga
bijak menyikapi informasi yang beredar.
“Jangan sampai karena kebencian, membuat kita berlaku tak adil,”
pesan pria yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam
tersebut.
Wali Kota juga sempat menyinggung kondisi ekonomi Batam yang terpuruk
di masa pandemi ini akibat wisatawan tidak datang ke Batam. Salah
satunya, lantaran wabah virus corona yang telah melanda kota ini sejak
pertengahan Maret lalu.
“Karena itulah saya dari awal sangat konsen menangani Covid-19 agar
cepat selesai. Sehingga Batam jadi satu-satunya daerah yang melakukan
penyisiran, terlebih kita didukung oleh pengusaha,” terangnya.
Keunggulan Batam, kata suami dari Marlin Agustina itu, yakni memiliki
alat pengetesan Covid-19 atau Polymerase Chain Reaction (PCR) secara
mandiri, sehingga dapat melakukan pengujian sendiri.
Meski begitu, ia berharap kasus positif Covid-19 terus berkurang dan
yang dinyatakan positif agar cepat sembuh. Karenanya, masyarakat diminta
untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 jelang new
normal 15 Juni nanti.
“Kalau ini berjalan, maka tanggal 15 Juni sudah mulai bisa kita
longgarkan. Tentu semua sangat bergantung pada masyarakat Batam secara
keseluruhan. Kita harus bisa menjadi contoh dan guru buat diri sendiri
dan lingkungan sekitar,” tegasnya.
(Sumber dari link : https://mediacenter.batam.go.id)
Post Top Ad
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar