Warga Hadang Truk Lori Pengangkut Tanah di Kampung Pasir Putih Batu Aji - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Kamis, 20 April 2017

Warga Hadang Truk Lori Pengangkut Tanah di Kampung Pasir Putih Batu Aji

BATAM - Puluhan warga Kampung Pasir Putih RT 01 RW 22 Kelurahan Kibing, Kecamatan Batu Aji menahan aktivitas truk lori pengangkut tanah yang menimbun lahan milik PT RIS, tepatnya di belakang Gereja HKPB Mahanaim. Pasalnya, negoisasi antara warga dan pemilik lahan belum menemui titik terang.

Akibat dari penimbunan tersebut, sebagian rumah warga dan rumah ibadah yang ada dilokasi penimbunan terkena banjir saat hujan turun.

"Kita tahan dulu lori itu. Jangan dikasih masuk. Sebab, kita belum mendapatkan ganti rugi yang sesuai, rumah kita juga sudah menjadi banjir karena timbunan tanah itu," ungkap warga saat menghadang truk lori, Kamis (20/4/2017) pagi tadi.

Tidak lama kemudian saat warga meminta agar aktivitas truk lori dihentikan. Salah satu warga yang juga pemilik rumah makan Sanggar Budaya Batak (SBB) datang menghampiri sejumlah warga dan marah-marah.

"Apa yang mau kalian lawan, ini sertifikatnya." Ujar Nainggolan selaku pemilik rumah makan SBB, sambil memegang sebuah sertivikat dalam map berwarna kuning.

Nainggolan pun kemudian mengajak warga untuk masuk kerumah makan SBB miliknya untuk melakukan rapat. Dan pertemuan rapat tersebut juga di hadiri RT, Lurah Kibing dan Kasi Trantip Kecamatan Batu Aji.

Setelah mendengarkan keterangan dari warga, Kelurahan dan Kecamatan Batu Aji menyarankan agar sesama warga untuk melakukan rapat, sebelum terjadi pertemuan dengan pihak pengembang yakni PT RIS.

"Kami minta agar warga mengadakan rapat terlebih dahululah. Kami akan membantu warga untuk berunding dengan pemilik lahan," ungkap Arnol Manullang selaku Kasi Trantip Kecamatan Batu Aji.


Br Hombing mengatakan sebelum terjadinya penimbunan lahan PT RIS. Nainggolan pernah meminta salah satu rumahnya untuk dijadikan jalan agar dapat menimbun lahan miliknya yang berada didekat PT RIS.

"Saya mau nimbun tanah dibelakang, karena saya sudah didesak BP Batam. Nanti setelah selesai, jalan itu tetap milik kalian, " kata br Hombing meniru perkataan Nainggolan.

Menanggapi permintaan tersebut, br Hombing dan suaminya menolak tawaran Nainggolan. Yang kemudian Nainggolan membuka sendiri jalan pintu masuk truk lori dari lahan miliknya yakni disamping rumah makan SBB.

"Jalan itu kan tanah dia (Nainggolan-red). Nah, awalnya mau nimbun lahannya. Sekarang semua yang jadi ditimbun semantara ganti rugi belum jelas, kan kasian rumah warga yang didalam terendam banjir," pungkasnya.

red.