ATB Putus Kios air, Ratusan Warga Tanjung Uncang Kekeringan - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 15 April 2016

ATB Putus Kios air, Ratusan Warga Tanjung Uncang Kekeringan

Batam,Buruhtoday.com - Ratusan warga Kampung Pelanduk, Kelurahan Tanjung Uncang kesulitan mendapatkan air bersih setelah pihak Aditya Tirta Batam(ATB) Batam melakukan pemutusan aliran air pada kios yang ada 20 hari lalu.

Informasi dilapangan, pemutusan air oleh ATB terjadi 20 hari yang lalu karena kontrak penyambungan air sudah berakhir.

Saat ini warga membeli air seharga Rp 8 ribu per drum dari warga yang mempunyai sumur bor. Kuat dugaan ada penggelapan dana yang dilakukan oleh dua orang pengurus kios air.

Salah seorang warga berinisial R mengaku sudah tidak mendapatkan air bersih sejak ATB memutuskan sambungan air ke kampung pelanduk karena alasan kontrak habis karena pihak pengurus koperasi  tidak melanjutkan pembayaran kontrak kepihak ATB.

“Iya sudah 20 hari diputus mas, kalau alasan dari ATB katanya kontraknya sudah habis,” ujarnya kepada AMOK Group, Jumat(15/4/2016).

Dia mengatakan setelah diputus, setahun lalu pengurus kios air telah meminta uang meteran sebesar Rp 1,2 juta per Kepala Keluarga, tapi setelah diputus pihak pengurus seakan tidak mau tahu.
"Saat pengurus meminta uang kepada warga, pengurus berjanji air akan mengalir selama 5 tahun. Namun baru setahun berjalan, aliran air sudah diputus,” jelasnya.

Dia berharap warga yang ada bisa segera mendapatkan air bersih. “Air segera berjalanlah dan kalau itu tidak bisa, uang kita dikembalikan saja,”tegasnya

Ketua RT setempat, Mahmud sekaligus pengurus pengelola air di Kampung Pelanduk mengatakan pemutusan air oleh pihak ATB karena kontrak telah habis.

“Iya benar, ATB melakukan pemutusan air di kampung kami 20 hari yang lalu dan itu alasanyya kontrak kita sudah habis” ujarnya

Ia mengatakan setelah diputus oleh ATB, para warga harus membeli air dari warga yang memiliki sumur bor.

“Setelah diputus oleh ATB, para warga membeli air dari warga yang punya sumur bor dengan harga Rp8ribu per drum,” bebernya.

Dia juga mengatakan ada 2 pengurus yang bermasalah dan selaku RT ia sudah mendesak kedua pengurus tersebut untuk segera menyelesaikan permasalahan yang terjadi.

“Senin ini kalau tidak ada keputusan kita akan polisikan yang dua orang itu,”tegasnya

(red/Jef/cr 4)