Mantap, SPSI Batam Mampu Ciptakan Pekerja Profesional - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 11 Maret 2016

Mantap, SPSI Batam Mampu Ciptakan Pekerja Profesional

Batam,Buruhtoday.com - Dewan Pimpinan Cabang Konferasi Serikat  Pekerja Seluruh Indonesia(DPC K-SPSI) Kota Batam berhasil menciptakan tenaga profesional di bidang garmen. SPSI juga dapat mendidik 20-25 buruh per minggunya yang siap dapat untuk dipekerjakan di perusahaan garmen.

"Sudah setahun yang lalu, SPSI melakukan pelatihan melalui LPK BSK. Dan kebanyakan peserta yang dilatih berusia diatas 30 tahun, target kami kedepannya dapat menciptakan lebih banyak lagi setidaknya 50 - 70 orang per minggu." kata Setia Putra Tarigan selaku Ketua DPC SP SPSI NIBA Kota Batam kepada Amok Group,Jumat(11/3/2016) malam.

Tarigan juga menerangkan, ada 3 hal yang menjadi prioritas utama DPC K-SPSI Kota Batam membuat Lembaga Pelatihan Kerja(LPK). Tujuannya untuk menyiapkan calon pekerja dapat bersaing dengan pencaker usia muda dan juga tenaga kerja luar negeri.

"Selain mengajarkan keterampilan,skill, pelatihan juga membekali calon pekerja dengan pembinaan karakter dan etos kerja. Sehingga pekerja dan pengusaha dapat saling bersinergi," ujarnya.

Menurutnya, saat ini bukan jamannya lagi para pekerja memperjuangkan tunjangan konvensional, yakni UMK dan KHL semata. Akan tetapi, lebih pada pengembangan kepribadian dan ketrampilan.

"Memperjuangkan UMK dan KHL tidak jamannya lagi, lebih baik meningkatkan potensi diri. Dan saat ini ada 3 perusahaan menjadi rekanan SPSI dalam menyalurkan tenaga kerja yang lulus dari pelatihan yang dilakukan, seperti PT Gimli, PT Batam Bersatu Apparel, dan PT Bintan Bersatu Apparel.

Tarigan juga berharap Pemerintah Kota Batam memperbanyak pelatihan-pelatihan kerja untuk dapat menciptakan para buruh menjadi tenaga yang terampil dan siap untuk dikirim ke luar negeri. Apalagi untuk menghadapi serbuan tenaga kerja asing yang sudah bebas masuk bekerja ditengah-tengah diberlakukannya program MEA.

"Kita meminta pemerintah harus serius menanggapi hal ini. Buruh harus mampu bersaing dengan pekerja asing."harapnya.

(Red/dro)