BPR Cosmic Tagih Hutang Pada Orang Yang Sudah Meninggal - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Sabtu, 18 Oktober 2014

BPR Cosmic Tagih Hutang Pada Orang Yang Sudah Meninggal

Batam,Buruhtoday - Malang nian nasib yang menimpa janda beranak dua ini, Arsima Sidabutar merupakan istri almarhum Wempi Silaban warga kavling kamboja dapur 12,Sagulung yang menjadi nasabah BPR cosmic, semenjak masa hidup suaminya selaku kreditur pernah meminjam dana sebesar Rp 4 juta pada BPR cosmic.

Namun belakangan setelah di tinggal suaminya, Dia (Asima Sidabutar) mengaku saat di jumpai tim media ini (12/10) kemarin mengatakan, Bahwa almahum sang suami sempat melakukan cicilan berjalan atas utang nya tersebut selama 6 bulan dengan jumblah cicilan sebulannya Rp 454.000 yang jika di total menjadi 2 jutaan lebih. dan sejak kepergian suaminya itulah kredit cicilan atas utang tersebut terhenti.
Mengetahui almarhum suaminya memiliki hutang, Arsima pun pergi ke Bank BPR cosmic Sagulung untuk memberitahukan atas kemalangan yang  menimpanya. namun pihak BPR cosmic serta merta tidak mau tau dengan musibah yang dialami pihak nasabahnya tersebut. hal itu terbukti dengan kedatangan colegtor BPR cosmic menagih hutang yang belum dilunaskan oleh almarhum suaminya.

Lalu Arsima pun pergi kekantor pusat BPR cosmic yang ada di Baloi untuk menemui manager opersioanal 'AR' guna meminta kebijakan agar hutang almarhum suaminya diputihkan dan mengembalikan BPKB motor miliknya, malah jawaban dari manager itu kepadanya " hal hutang almarhum Wempi harus dibanyarkan oleh ahli waris, kalau tidak motor kami tarik, karena kebijkan BPR cosmic hanya mengasuransikan motor dalam asurasi kecelakaan saja, dan itu sesuai dengan perjanjian kredit " ucap manager itu pada Arsima.

" Saya sangat kecewa dengan manager marketing BPR cosmic yang mengaku namanya "AR " saat mendatangi kantor tersebut  dengan alasan agar memberikan motor tersebut atau melunasi utang sisa almarhum jika ingin mendapatkan BPKB dan STNK " geram nya Arsima
Bingung mau mengadu kemana, dan pihak colegtor BPR cosmic selalu saja mengahantui dirinya, ahirnya Arsima meminta pertolongan lewat media ini agar hal yang di alaminya dapat di fasilitasi terhadap pihak BPR.

Ke esokan harinya (13/10) dikantor BPR cosmic, tim media ini menemui AR sang manager marketing, namun dengan nada yang arogan AR mengelak untuk di konfirmasi, bahkan meminta tim media ini untuk keluar dari ruangan kantor tersebut.

" Maaf pak ya, saya tidak ada urusan dengan media, jadi silahkan aja diluar..." cetus AR.
Melihat gelagat sang manager marketing yang arogan tersebut, media ini segera keluar dan meminta keterangan dari keluarga Arsima (kakak ipar) yang saat itu bersamaan mendatangi kantor BPR cosmic. Gordon (kakak ipar Arsima) yang juga insan pers mengaku kedatangannya ke kantor BPR cosmic guna meminta  kebijaksanaan secara kekeluargaan pada pihak BPR menganai permasalahan yang terjadi, namun al hasil saat menemui AR , hal serupa juga turut di lontarkan manager itu  pada Gordon.

" Saya datang ke kantor BPR cosmic guna meminta pihak  managemen untuk menyelesaikan permasalahan hutang piutang adik ipar saya Arsima dapat diselesaikan dengan kekeluargaan, karena setahu saya, kalau yang bermasalah sudah meninggal dunia, maka semua hutang nya diputihkan.." terangnya.
Akibat tidak adanya kepastian yang jelas dari pihak manager, Gordon meminta pihak BPR cosmic agar memberikan perjanjian kredit atas nama Wempi dan Fidusia saat berjumpa langsung dengan AR di ruangan kerjanya, namun AR yang dengan kekehnya mengatakan " bahwa hal tersebut berpulang pada pihak atasannya di kantor BPR ini ".  pasalnya hal perjanjian kredit serta asuransi dan Fidusia tidak pernah di berikan pihak BPR cosmic sejak Wempi menjadi nasabah kreditur di BPR tersebut. ujar Gordon.

" BPR cosmic tidak pernah memberikan perjanjian kredit dan keterangan hal asuransi serta Fidusia atas nama kreditur( almarhum) sejak menjadi nasabah, ini pelangaran undang-undang konsumen dan undang-undang no 42 hal fidusia " tegasnya

Hingga di unggahnya berita ini, pihak keluarga yang ditinggalkan almarhum Wempi Silaban sendiri masih berharap etika baik dari pihak BPR cosmic untuk memutihkan sisa utang piutang dari alamarhum yang masih ada sisa dan mengembalikan BPKB motornya, dan berharap BPR cosmic memberikan kepastian akan hal perjanjian kredit dan Fidusia serta asuaransinya yang selama ini tidak pernah diberikan pada keluarga Almarhum.(tim media online)