Jakarta,Buruhtoday -
Polda Kepulauan Riau(Kepri) menerapkan lima perintah harian pada
jajarannya terkait insiden di depan markas Brimob Polda Kepri di Batam
yang menyebabkan empat anggota TNI mengalami luka tembak pada Minggu
(21/9) malam.
"Ada lima perintah pada kami para komandan di lapangan untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama," kata seorang
sumber perwira polisi di Batam, Senin (22/9).
Perintah itu pertama, mengendalikan anggota yang melaksakan kegiatan
di lapangan; kedua, setiap pergerakan penyelidikan harus dilakukan lebih
dari dua personil dan dimintakan back up jika diperlukan; dan ketiga, untuk mempertimbangkan pengungkapan kasus yang diduga ada kaitannya dengan personil TNI.
"Lalu keempat, kami diminta tetap waspada dengan segala kemungkinan
dan monitor situasi lapangan serta kelima, kita wajib melaporkan setiap
perkembangan yang menonjol di lapangan," beber sumber yang tak mau
dikutip namanya itu.
Seperti diberitakan, polisi mempunyai versi sendiri terkait
tertembaknya empat anggota Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti atau Yonif
134/TS yang merupakan batalyon di bawah komando Korem 033/Wira Pratama,
Kodam I/Bukit Barisan itu.
Kasus ini bermula dari penggerebekan gudang BBM yang diduga illegal
di Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung milik Noldy. Gudang ini terletak
500 meter dari Mako Brimob Polda Kepri. Penggerebekan dilakukan oleh
Dit Reskrimsus Polda Kepri sebanyak lima orang dipimpin oleh Kompol
Ardiyanto dibantu 15 orang Sat Gegana Brimob Polda Kepri yang dipimpin
AKP Oxy Yudha P.
Entah apa kaitannya, penggrebekan ini menimbukan kemarahan sejumlah
oknum Yonif 134/TS yang bahkan sempat memecahkan mobil Gegana yang
ditumpangi AKP Oxy.
Oknum yang tidak puas itu bahkan mendatangi Mako Brimob Polda Kepri
dan kemudian mencaci maki empat anggota Brimob yang berjaga di sana
sehingga memicu solidaritas anggota Brimob lainnya yang mengejar para
oknum itu.
Tindakan Brimob inipun berbuah balasan saat anggota Yon 134
berpakaian preman dan Provost yang berseragam dinas lainnya kemudian
mendatangi Mako Brimob.
Mereka juga membawa senjata api dan mulai merusak dan membakar tempat
cuci motor dan warung milik anggota Brimob yg berada didepan Mako
Brimob.
Hingga kemudian terjadilah baku tembak antara dua kubu yang panas itu
dan menyebapkan empat anggota Yon 134 mengalami luka tembak.
Kapolda Kepri Brigjen Arman Depari tak merespons saat dimintai
komentar secara resmi. Para pejabat Polri di Mabes Polri pun masih tutup
mulut.
(Sumber Beritasatu.com)