Masyarakat Kavling Sagulung Keluhkan Pembanyaran W.T.O - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 17 Maret 2014

Masyarakat Kavling Sagulung Keluhkan Pembanyaran W.T.O

Batam,Buruhtoday - Tidak sedikit jumlah kavling di sagulung batu aji yang sejak tahun 2003 hingga sampai telah di tempati warga. diantara warga kavling tersebut, sebagian sudah melakukan pembayaran W.T.O (Wajib Tahunan Otorita) yang di lakukan langsung di gedung Otorita Batam yang kini menjadi BP kawasan.

Dari hasil pantauan tim media ini langsung pada warga sagulung yang tinggal di kavling tersebut banyak yang mengeluhkan akan adanya proses pembayaran WTO di Otorita yang di nilai warga cukup "jelimet".

Seperti yang di alami salah satu warga kavling Sagulung kelurahan sei lekop, pada tim media ini mengatakan sudah ke dua kalinya mendatangi kantor Otorita guna melakukan pembayaran WTO namun selalu saja di pasalkan adanya kekurangan data registrasi,sementara sejak kurang lebih setahun pernah di registrasi Otorita Batam melalui posko registrasi di sei lekop.terangnya.(10/3)

 " Saya kapok ke Otorita pak, karena ongkos kesana sudah cukup mengorek kocek saya, bolak balik kesana,minyak motor saya saja sudah bisa  saya pakai untuk ngojek,coba kalau ada posko pembayaran WTO di sei lekop atau di sagulung, kan tidak menyita waktu dan irit biaya pungkasnya "(AN)

Melihat adanya kendala dan keluhan warga kavling di sagulung terkait pembayaran WTO lahan kavling,membuat tergerak hati yang tergabung pada sayap KIRA.

Piter Sitorus warga Batu Aji sagulung yang begitu getolnya memfasilitasi keluhan warga akan pembayaran WTO, berangkat dari kepeduliannya hingga sampai saat ini,terus membantu warga dalam penyelesaian WTO.

Dalam perbincangan dengan tim media ini (15/3) siang,saat mengetahui adanya warga kavling sagulung di sei lekop yang mendambakan adanya posko pembayaran WTO langsung di tanggapinya, dalam penuturannya Piter Sitorus mendesak melalui media jaringan sosial dan media cetak agar segera mungkin pihak Otorita batam (BP) membangun posko pembayaran WTO guna memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan pembayaran. terangnya
 
Sebagai alasanya, selaku warga Batam yang tinggalnya juga di kecamtan Sagulung Dirinya turut prihatin dengan keluhan warga, terlebih jika di lihat dari ekonomi warga yang masih rata-rata menengah ke bawah, sementara jika pun pihak Otorita Batam meluluskan permintaan warga akan adanya posko pembayaran WTO.secara otomatis memberikan tambahan PAD,sebab dengan sendirinya pembayaran WTO tidak lagi terkendala karena jarak dan birokrat.

" Jika BP Batam segera membangun posko pembayaran WTO di setiap kelurahan di sagulung sekitarnya, otomatis pembayaran WTO warga pun lancar, dan pemerintah pun mendapatkan tambahan PAD." jelasnya.

Berikut data-data yang di peroleh Piter Sitorus pada tim media ini sejak mengawali dirinya mencalonkan diri untuk duduk di legislatif kota batam dari partai
GERINDRA.

Data keberadaan lahan kavling di sagulung sekitarnya
  1.            Sei Binti                      8000 M2
  2.            Sei Lekop                    6000 M2
  3.            Sei Plunggut                6500 M2
  4.            Sei Langkai                 3000 M2
  5.            KOTA                          1000 M2
  6.            TOTAL                      24 500 M2
Dalam keterangan tambahannya pada tim media ini, Piter Sitorus menerangkan,jika di hitung dalam pertahunnya Pemerintah melalui Otorita Batam mendapatkan pemasukan dana sekitar 20 miliar per tahun, seandainya permohonan warga dapat di luluskan untuk membangun posko pembayaran
WTO yang dengan sendirinya dapat mempermudah kelancaran pembayaran WTO tanpa kendala akan jarak dan birokrat.

Dalam waktu yang sama, hal pembayaran WTO pun turut ramai di suarakan warga sagulung yang telah melakukan pembayaran, pasalnya hal pembayaran tersebut di lakukannya pada rekening milik Bank BTN bukan Bank Mandiri seperti yang di bayarkan sejatinya pada pembayaran WTO lahan investor.

" Saya bayar WTO melalui Bank BTN, kok aneh ya.....ini kan uang negara seharusnya melaui rekening negara yang tersimpan pada Bank MANDIRI "
 ucap NN, yang namannya tidak mau dipublikasikan.

Hingga berita ini di unggah pihak Otorita Batam melalui BP kawasan tidak dapat di mintai keterangan, terlebih sejak adanya pemeriksaan ketua Otorita Batam " Mustofa " di kejari batam.



Tim.