
"Atas nama Kapolda Kepri, saya sangat berterimakasih kepada semua anggota FSPMI Kota Batam yang telah melakukan aksi Monas secara damai serta menyampaikan semua aspirasinya dengan tertib," kata Endjang dihadapan buruh.
Aspirasi buruh, kata Endjang, merupakan hak buruh yang harus ditampung, dipertimbangkan, dijembatani serta disosialisasikan dengan sebaik mungkin oleh pihak-pihak terkait.
"Kita pihak kepolisian tidak merasa terganggu atas aksi buruh yang akan dilansungkan mulai hari ini hingga 1 November 2013 mendatang, asalkan para buruh berkomitmen menjaga ketertiban, damai dan sopan dalam menggelar aksi. Buruh juga harus memahami akan peran Polisi, mengerti batas kewajaran, aturan ketertiban dalam menyelenggarakan aksi Monas demi terciptanya suasana aman yang kondusif di Kota Batam yang kita cintai ini," tuturnya.
Endjang mengungkapkan, kehadiran polisi di tengah-tengah buruh adalah mendukung buruh yang sedang melakukan aksi Monas. Polisi, lanjutnya, hanya ikut mengawasi jalannya aksi.
"Polisi tugasnya menyelamatkan dan melindungi aset negara. Ibarat ikan dan air dalam laut yang luas, ikan itu buruhnya, air pengusahanya dan laut pemerintahnya. Maka polisi adalah penjaga dan pelindung atas ketiganya," ucap Endjang.
( HK )
Dan memang harus begitulah aksi demo yang di ingin oleh pemerintah batam namun tingkat kesadaran buruh di batam masih minim...
BalasHapusYa.seharusnya memeng harus begitu.tetap menjaga ketertiban
BalasHapusnamtaplah..
BalasHapus