Astaga, Buruh Bangunan Ini Tewas Tertimpa Batu Saat Gali Pondasi Dapur - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Kamis, 04 Mei 2017

Astaga, Buruh Bangunan Ini Tewas Tertimpa Batu Saat Gali Pondasi Dapur

BANYUMAS - Satim (66) buruh bangunan berlamat di RT 2 RW 1 Desa Ajibarang Wetan Kecamatan Ajibarang tewas tertimpa batu dengan ukuran besar yang ada di tebing, Rabu (3/5) pukul 09.00. Saat itu, dia sedang menggali tanah untuk pondasi pembangunan dapur, yang berdekatan dengan tebing.

Informasi yang diperoleh dilapangan saksi bernama Sutono (44) yang merupakan rekan korban. Saat itu mereka sedang bekerja di lahan milik Warsito (37). Sebelum kejadian, korban sejak pukul 08.00 sudah mulai menggali tanah di dekat tebing setinggi tiga meter.

Di tebing tersebut ada batu besar yang tidak diperkirakan oleh korban. Karena tidak mengira ada batu besar di tebing itu, korban dengan leluasa menggali tanah untuk pembangunan pondasi pembangunan dapur.

“Posisinya sedang menyamping karena sedang menggali tanah untuk pondasi dapur. Tiba-tiba brugg, korban langsung tertindih batu yang ternyata ukurannya sangat besar. Bagian pinggang sampai kaki tertindih batu. Korban langsung meninggal dunia,”jelasnya.

Sutono bersama dengan temannya langsung kaget. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena ukuran batu yang menimpa korban cukup besar. Beratnya diperkirakan mencapai 1,5 ton. Kejadian tersebut langsung menyebar dan warga berusaha untuk mengevakuasi. Namun proses evakuasi juga tidak dapat dilakukan dengan mudah.

“Kami bersama warga langsung berusaha untuk mengangkat batu. Namun kami merasa kesulitan karena tidak ada alat bantu. Akhirnya kami meminta batuan polsek. Beberapa saat kemudian korban bisa dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,”jelasnya.

Kapolsek Ajibarang AKP Supardi melalui Wakapolsek Iptu Mujono menjelaskan, kejadian kecelakaan kerja itu murni akibat kelalaian korban saat menggali tanah untuk persiapan pembangunan dapur dekat tebing. Saat menggali tanah, korban tidak melihat dampak dari penggalian tanah. Karena, di atas galian terdapat batu besar.

“Korban langsung kami evakuasi bersama warga dan anggota. Evakuasi berlangsung kurang dari satu jam. Setelah itu, korban dibawa ke rumah duka untuk diserahkan ke keluarganya di Desa Pancasan,”katanya.

Dari pemeriksaan tim medis dan polisi, lanjut Wakapolsek, korban mengalami luka parah di bagian pinggang. Pinggang patah akibat beban yang berat. Hal ini membuat korban langsung meninggal di lokasi. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan, korban murni mengalami kecelakaan saat bekerja,”pungkasnya.

red/ sumber RadarBanyumas