Semarang,Buruhtoday.com - Ratusan buruh dari Federasi Serikat Pekerja Indonesia(FSPI) bentrok dengan aparat kepolisian dan satpol PP saat menggelar aksi demo di Jalan Pemuda, depan kompleks Balaikota Semarang saat menolak Peraturan Pemerintah(PP) tentang pengupahan.Selasa (27/10/2015).
Buruh yang membawa atribut SPI, poster dan spanduk berisikan menantang keputusan Peraturan Pemerintah tantang pengupahan, buruh menolak farmasi baru perhitungan Upah Minimum Kerja(UMK) yang direncanakan dalam paket kebijakan ekonomi tahap IV dan Rancangan Perturan Pemerintah (RPP).
Aksi demo sempat terjadi
kericuhan antara buruh, aparat kepolisian dan Satpol PP yang
berjaga-jaga di depan pagar gedung Balai kota. Bentrokan bermula saat buruh yang kesal karena sudah lama menunggu perwakilan
dari Pemerintah Kota untuk ditemui ternyata belum juga datang.
Akibatnya perwakilan buruh yang sudah masuk halaman Balai kota merasa kecewa dan massa yang berada di luar memaksa untuk ingin masuk ke halaman Balai kota yang di depannya telah dikawal ketat aparat kepolisian dan satpol PP. Hingga terjadi aksi saling dorong mendorong dan saling pukul serta kericuhan antara buruh dan kepolisian tak terhindarkan.
Koordinator Buruh Sudarwiyono mengatakan, RPP pengupahan merugikan para buruh. Karena UMK yang diminta oleh buruh tidak sesuai dan lebih sedikit.
“Sampai sekarang kami belum
ditemui oleh perwakilan Pemkot Semarang, kami akan terus melakukan demo
dan juga mendatangi gedung Gubernur. “tegasnya.
Pantauan dilapangan, Akibat terjadi aksi demo buruh pihak kepolisian terpaksa menutup ruas jalan pemuda dari
depan Paragon Mall, mengarahkan arus kendaraan dari arah Jalan Thamrin
yang sempat tersendat. Hal itu dilakukan karena para buruh saat aksi menutup
seluruh ruas jalan yang digunakan untuk demo. (Sumber Suaramerdeka.com)