Ratusan Warga Negara Indonesia Di Luar Negeri Terancam Hukuman Mati - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Rabu, 11 Februari 2015

Ratusan Warga Negara Indonesia Di Luar Negeri Terancam Hukuman Mati

Jakarta,Buruhtoday.com - Sebanyak 229 warga negara indonesia (WNI) yang ada diluar negeri  terancam hukuman mati, hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Marsudi. dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar melakukan perlindungan baik cara kekonsuleran atau pun perlindungan hukum.

“ Dari angka yang ada sekitar 229 WNI terancam hukuman mati,” demikian kata Retno, di kompleks kantor presiden, Jakarta, Selasa (10/2).

Upaya kehadiran negara diwujudkan melalui bantuan pengacara yang disiapkan oleh kedubes (kedutaan besar) atau konsulat jenderal yang ada di luar negeri dan kunjungan-kunjungan ke penjara,Selain itu pemerintah juga akan mengupayakan pertemuan dengan keluarga mereka.

Sementara upaya diplomatik juga dilakukan, dengan melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh di negara tempat para WNI terancam hukuman mati, antara lain melalui Dewan Pemaafan di Arab Saudi.

Retno mengatakan, dalam rapat terbatas, dia juga mempresentasikan buruh migran WNI di luar negeri. Dari seluruh perwakilan terdata ada 2,7 jiwa di luar negeri. Namun Retno mengatakan angka itu dipercaya masih lebih besar.

“Jadi perkiraan para perwakilan kita di luar negeri, kemungkinan besar jumlah warga negara Indonesia yang berada di luar negeri mencapai 4,3 juta orang. Nah sekarang kita lihat, 4,3 juta ini sebagian besar itu adalah apa. Dari data yang masuk ke kita, sebagian besar, lebih dari 90 persen adalah pekerja domestik dan sebagian besar adalah perempuan,” kata dia.

Sementara untuk para WNI yang terancam hukuman mati akan kembali didata. WNI terancam hukuman mati, kata dia lebih banyak berada di Malaysia dan Saudi Arabia.

“Jadi intinya, negara hadir dalam bentuk pendampingan hukum dan bantuan kekonsuleran terhadap setiap WNI di luar negeri, termasuk yang saat ini menghadapi ancaman hukuman mati,” lanjutnya (sumber beritasatu)