Sebanyak 2.100 Lebih Rumah di Medan Terendam Banjir - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Kamis, 17 Oktober 2013

Sebanyak 2.100 Lebih Rumah di Medan Terendam Banjir

MEDAN, Buruhtoday  - Pelaksana Tugas Walikota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi meninjau banjir di Perumahan Bumi Asri Jalan Asrama Kelurahan Cinta Damai Medan, Kamis (17/3). Banjir ini terjadi akibat Sungai Berderah mengalami pendangkalan dan penyempitan. Akibatnya begitu hujan deras turun, volume sungai tak mampu lagi menampung debit air hujan sehingga meluap dan menggenangi rumah warga sekitar.

Saat melakukan peninjauan, Eldin turut didampingi Asisiten Ekbang Ir Qamarul Fattah, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis, Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Sampurno Pohan, Kadis Perhubungan Renward Parapat, Camat Medan Helvetia Arrahman Pane dan Kabag Humas Budi Hariono S STP MAP.

Begitu tiba di lokasi, Eldin bersama rombongan langsung menuju Blok G karena ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Untuk melihat kondisi rumah warga yang tergenang air, mantan Sekda kota Medan itu terpaksa menggunakan mobil jenis pick-up. Sebab, mobil dinas jenis Kijang Inova yang dikenderainya dikhawatirkan tidak mampu menerobos banjir.

Setelah mengelilingi rumah warga di Blok G, Eldin melanjutkan peninjauan dengan menyusuri Sungai Berderah sampai dengan perlintasan kereta api. Kondisi Sungai Berderah saat ini sangat memprihatinkan, sebab tak ubahnya kayak parit. Hal ini terjadi karena pinggiran sungai terus dibangun pengembang maupun masyarakat menjadi perumahan, tempat tinggal maupun pertokoan.

Melihat air tersumbat di perlintasan rel kereta api, Eldin langsung memerintahkan Dinas Bina Marga yang telah menurunkan satu unit alat berat jenis backhoe.

Begitu dilakukan pengorekan, terlihat lumpur dan sampah telah bercampur menjadi satu. Setel;ah pengorekan dilakukan berulangkali, barulah air lancar mengalir.

Menurut Eldin, banjir terjadi Sungai Berderah tidak mampu lagi menampung debit air hujan akibat mengalami penyempitan dan pendangkalan. Selain melakukan pengorekan, Eldin mengatakan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Balai Sungai provinsi Sumatera Utara. “Kita minta mereka segera melakukan pelebaran Sungai berderah,” kata Eldin kepada sejumlah wartawan yang turut dalam peninjauan tersebut.

Selain itu, kata Eldin, terkait mengatasi masalah sanitasi di sekitar Sungai Berderah, pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Balai Sungai Provinsi Sumut untuk mengatasinya bersama-sama. Ditambahkannya lagi, Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Khairul Syahnan saat ini tengah berada di Jakarta menemui Dirjen Pengairan guna melakukan normalisasi sungai. Diharapkannya, semua langkah yang dilakukan ini bisa membuahkan hasil sehingga dapat meminimalisir terjadinya banjir di Kota Medan.

Di samping itu Eldfin juga menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan masing-masing dengan tidak membuang sampah rumah tangga sembarangan, terutama dalam parit maupun sungai. Sebab, tindakan itu dapat memicu terjadinya banjir. Selain itu rutin melaksanakan gotong royong untuk membersihkan parit , terutama di depan rumahnya masing-masing.

Kepada seluruh camat, lurah dan kepala lingkungan yang wilayah kerjanya dialiri sungai agar siaga penuh mengingat saat ini curah hujan cukup tinggi. Selain mendirikan posko untuk memantau kemungkinan terjadinya banjir, Eldin minta kepada mereka terus aktif melakukan pemantauan. “Jika terjadi banjir, segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan sehingga pertolongan dini dapat dilakukan. Sedangkan warga yang bermukim di sepanjang bantaran sungai, saya minta untuk siaga ,” pesannya.

Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala BPBD Kota Medan Hana Lore Simanjuntak, sejak hujan deras mengguyur Kota Medan mulai Senin (14/10 sampai Kamis (17/10), sejumlah wilayah di Kota Medan terendam air. Di Kecamatan Medan Johor, tepatnya Kelurahan Kwala Bekala banjir meredam rumah 100 KK dengan jumlah 450 jiwa. Kemudian di kecamatan Medan Petisah, air merendam rumah warga di Jalan Inpeksi Lingkungan 5 Kelurahan Sei Putih Timur sebanyak 13 KK .

Selanjutnya di kelurahan Sei Putih Barat meliputi Lingkungan I Gg Bandung (20 KK), Lorong Cinta Damai Lingkungan II (150 KK), Jalan Mistar, Jalan Gatot Subroto Gg Johar, Gg Gitar, Gg Minang Lingkungan III sebanyak 50 KK. Kemudian Jalan Jangka Gg Damai & Gg Becek Lk III A (72 KK), Jalan Jangka Gg Berdikari & Gg Johar Lk IV (50 KK), Jalan kertas Gg Berdikari & Gg HJohar Lk IV A (190 KK). Jalan Kertas Gg Kasih Ibu, Gg Mesjid, Gg Nangka, Gg Sosial Lk V (60 KK). Jalan Batu Tulis Gg Sosial Lk VI (35 KK), Jalan Notes Gg Sosial Lk VII (30 KK), Jalan Sampul Ujung LK VIII (200 KK), Jalan Tinta persisnya pinggiral rel Lk VIII A (100 KK) dan Jalan Agenda (857 KK).

Untuk Kecamatan Medan Helvetia, lebih kurang 300 rumah di Perumahan Bumi Asri, pinggiran rel (129 rumah). Lalu di Kecamatan Medan Selayang, tepatnya Kelurahan Beringin yang terendam sebanyak 40 rumah. Di Kecamatan Medan Baru, tepatnya kelurahan Titi Rante (150 KK=550 jiwa), Padang Bulan (135 KK=590 jiwa), Kelurahan P Hulu (64 KK =320 jiwa), Kelurahan Darat (60 KK=315 jiwa). Di kecamatan Medan Sunggal, teaptnya Kelurahan Babura (70 KK) dan Kelurahan Tanjung Rejo (160 KK). Serta di Kecamatan Medan Maimun (400 KK=850 jiwa).



(sumber TRIBUN-MEDAN.com )