Tepat 76 tahun yang lalu, Italia sukses jadi raja sepakbola melalui 
predikat sebagai negara pengoleksi gelar terbanyak Piala Dunia.
 Buruhtoday -19 Juni 1938, Italia resmi mengukuhkan diri sebagai negara dengan koleksi gelar terbanyak Piala Dunia. Gli Azzurri
 bahkan melakukannya secara konsekutif, setelah jadi juara pada 
pagelaran 1934 di rumah sendiri. Di final kali ini mereka sukses 
menghempaskan Hungaria lewat skor 4-2, setelah dirumorkan mendapat 
ancaman pembunuhan dari sang diktator, Benito Mussolini, jika sampai 
kalah.
Italia yang pada turnamen sebelumnya menang atas 
Cekoslowakia lewat skor 2-1 di final, menurunkan tim yang sama sekali 
berbeda di 1938. Dari 11 pemain yang tampil mengalahkan Cekoslowakia 
dahulu, hanya Giuseppe Meazza yang kembali tampil di final melawan 
Hungaria. Namun Vittoria Pozzo tetap dipertahankan sebagai nakhoda Tim 
Biru Langit.
Dalam perjalanan menuju final, Italia melaju dengan begitu 
mulus, meski selalu kebobolan satu gol. Di mulai dengan Norwegia (2-1), 
tuan rumah Prancis (3-1), dan Brasil (2-1). 
Partai melawan tim 
yang disebut terakhir begitu impresif. Hal itu terjadi karena pertahanan
 grendel Italia sukses mematikan sang top skor, Leonidas Da Silva, yang 
sebelumnya selalu mencetak gol sepanjang turnamen
Momen 
antiklimaks juga terjadi bagi Hungaria kala menghadapi Italia di partai 
final. Sang pencetak gol terbanyak tim, Gyula Zsengellér, jadi pesakitan di partai itu karena gagal menggetarkan jala lawan.
Padahal sang ujung tombak sukses menceploskan bola ke jala lawan sebanyak enam kali sebelum partai final.
Jadilah
 Italia tampil membabi buta di partai puncak. Sang kapten, Meazza, 
tampil melempem, tapi ada Silvio Piola di situ. Legenda Lazio ini sukses
 mencetak sepasang gol untuk membawa La Nazionale menang telak lewat skor 4-2.
Gol-gol
 Pat Titkos dan Gyorgy Sarosi yang sempat membuat jantung publik Negeri 
Pizza berdetak kencang, tetap tak mampu memenangkan  The Magical Magyars.Pasca
 duel seru tersebut kiper Hungaria, Antal Szabo, membuat pernyataan 
mencengangkan dengan mengaku membiarkan empat gol Italia bersarang di 
gawangnya.
"Saya mungkin telah membiarkan empat gol bersarang di gawang saya, tapi setidaknya saya telah menyelamatkan nyawa mereka (penggawa Italia)," ungkap Szabo.
Rumor kemudian berhembus bahwa Mussolini telah mengirimkan sebuah telegram pada seluruh penggawa Italia yang bertuliskan, "Vincere o morire!", atau secara harafiah, "Menang atau mati!". Pada kenyataannya frase itu dipaksakan artinya menjadi, "Lakukan yang terbaik!"
"Saya mungkin telah membiarkan empat gol bersarang di gawang saya, tapi setidaknya saya telah menyelamatkan nyawa mereka (penggawa Italia)," ungkap Szabo.
Rumor kemudian berhembus bahwa Mussolini telah mengirimkan sebuah telegram pada seluruh penggawa Italia yang bertuliskan, "Vincere o morire!", atau secara harafiah, "Menang atau mati!". Pada kenyataannya frase itu dipaksakan artinya menjadi, "Lakukan yang terbaik!"
Sumber Goal.com 

