Subcon PGN Batam Diduga Perusahaan Abal-Abal - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 25 September 2015

Subcon PGN Batam Diduga Perusahaan Abal-Abal

PT Putra Jaya Sukses Mandiri dan PT Adi Karya Sejati Diduga Bodong
Batam,Buruhtoday.com - Dua perusahaan asal pulau Jawa yakni PT Putra Jaya Sukses Mandiri dan PT Adi Karya Sejati yang mengerjakan proyek pemasangan pipa Perusahaan Gas Negara(PGN) Batam di Tanjung Uncang diduga abal-abal karena tidak terdaftar di Disnaker Batam dan tidak mau pekerjakan tenaga kerja lokal.

Efendi Sitorus 35' salah satu warga yang tinggalnya tidak jauh dari lokasi pengerjaan proyek tersebut mengatakan, semua karyawan yang bekerja diproyek tersebut dibawa dari luar Batam (pulau Jawa), sedangkan warga dilokasi proyek banyak yang pengangguran akibat minimnya pekerjaan digalangan kapal.

"Semua karyawannya dari pulau jawa Bang, Mereka sama sekali tidak mau mempekerjakan warga lokal." ujarnya.
Efendi mengaku bahwa dirinya dan beberapa warga lainnya pernah meminta pekerjaan kepada Agus yang juga manager PT Putra Jaya Sukses Mandiri, namun permintaan mereka tidak ditanggapi atau dicueki. Dan mediasi pergantian uang konfensasi kepada warga, Agus malah membawa 2 oknum anggota Marinir dan 2 oknum anggota Ditpam BP Kawasan sebagai pengawalnya untuk menakut-nakuti warga.

"Kami warga dilokasi proyek disini pernah minta kerjaan kepada Agus, karena banyak juga warga yang lagi menganggur, tapi mereka tidak menanggapinnya. Dan saat perundingan dengan warga mereka malah membawa 4 orang pengawal yakni 2 anggota Marinir dan 2 anggota Ditpam untuk menemui kami." kata Efendi.

Lanjutnya lagi, " bahwa kontraktor itu selalu menakut-nakuti warga dengan mengatakan bahwa proyek yang dikerjakannya itu adalah proyek negara jadi tidak boleh ada yang keberatan."tutupnya.

Sementara itu, salah satu karyawan saat dimintai keterangan dilokasi proyek tersebut mengatakan bahwa dirinya merupakan karyawan dari PT Adi Karya Sejati. Dan juga mengakui bahwa perusahaan yang mempekerjakannya itu adalah perusahaan subcon dari PT Putra Jaya Sukses Mandiri sebagai pemenang tender dari PGN.

"Saya disini helper Mas, asal dari jawa kampung SBY. Kami kerja di PT Adi Karya Sejati, kalau PT Putra Jaya Sukses Mandiri itu sebagai pemenang tender dari PGN." ucapnya sembil bekerja.

Namun, Agus selaku manager PT Putra Jaya Sukses Mandiri saat dikonfirmasi Buruhtoday.com, membantah  keterangan warga yang mengatakan pernah meminta pekerjaan dan telah mencuekinya, dan ia malah menuduh salah satu warga telah melakukan pemerasan padanya.

"Mana ada warga yang menemui saya, itu tidak benar." katanya melalui sambungan telepon sore tadi.

Ia mengaku bahwa ada salah satu warga bernama Sitorus telah melakukan pemerasan dengan meminta uang ganti sagu hati sebesar 12 juta. Sementara ganti untuk sagu hati yang telah disepakati dari hasil rapat oleh RT sampai Kecamatan sudah jelas, bagi setiap warung diberikan 200 ribu/harinya.

"Sitorus minta 12 juta untuk ganti rugi, dasar hukumnya mana ?. tidak ada hak mereka untuk tinggal di row jalan dan meminta uang sebesar itu." jelasnya.

Ketika disinggung adanya oknum anggota Marinir dan Ditpam BP Batam, Agus pun membenarkannya, bahwa kehadiran oknum tersebut atas undangan dirinya pada saat pertemuan mediasi dengan warga karena adanya pemerasan yang dilakukan Sitorus.

"Ya, saya yang mengundang mereka, 2 anggota Marinir dan 2 anggota Ditpam untuk mengawal pertemuan dengan warga karena saat itu Sitorus selalu meminta uang ganti rugi sebesar 12 juta ke saya." tutupnya.

Untuk diketahui, kedua kontraktor pengerjaan pipa PGN Batam yang berlokasi di Tanjung Uncang  tersebut tidak terdaftar di Disnaker Batam. 

(Red/Amok)