Wakil Ketua Kadin: Ekonomi Tumbuh 5,12%, Tapi PHK dan Pengangguran Masih Jadi Tantangan Besar - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com

Post Top Ad

Kamis, 14 Agustus 2025

Wakil Ketua Kadin: Ekonomi Tumbuh 5,12%, Tapi PHK dan Pengangguran Masih Jadi Tantangan Besar


JAKARTA – Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% pada kuartal II-2025. Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut belum sepenuhnya mencerminkan tantangan riil di lapangan, terutama bagi sektor padat karya.


"Kami bersyukur dengan pertumbuhan 5,1%, tapi realitanya masih banyak masalah, terutama di industri yang mengandalkan tenaga kerja besar," ujar Shinta dalam keterangannya di Kantor Kementerian Investasi, Rabu (13/8).  


Sektor Manufaktur Masih Kontraksi, PHK Meningkat 


Shinta menyoroti kontraksi berkepanjangan di sektor manufaktur, yang tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) Indonesia yang bertahan di bawah level 50 (zona kontraksi) sejak April 2025.  


"Industri padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) paling terpukul. Banyak pabrik tutup, PHK meningkat, dan ini masih berlangsung," jelasnya.  


Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan, kasus PHK melonjak 32% pada paruh pertama 2025, dengan 150.000 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebanyak 100.000 di antaranya telah mengajukan klaim jaminan pengangguran.  


Investasi Naik, Tapi Lapangan Kerja Tak Sesuai Ekspektasi


Meski realisasi investasi meningkat, Shinta menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja belum sebanding. Setiap tahun, 2-3 juta pencari kerja baru membanjiri bursa tenaga kerja, sementara industri kesulitan menyerap mereka.  


"Ada gap besar antara investasi dan ketersediaan pekerjaan. Jika dibiarkan, pekerja akan semakin banyak beralih ke sektor informal," tegasnya.  


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Februari 2025, pekerja informal mencapai 86,58 juta orang (59,4% dari total angkatan kerja)—angka yang mengindikasikan melemahnya daya serap sektor formal.  


Kadin Dorong Investasi yang Lebih Berdampak pada Lapangan Kerja  

Kadin mendesak pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan bahwa arus investasi tidak hanya mengejar angka, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas.  


"Kami butuh strategi yang lebih konkret untuk mengatasi PHK dan pengangguran, terutama di sektor yang paling terdampak,"pungkas Shinta.  


Analisis:  

- Pertumbuhan ekonomi 5,12% belum cukup mengimbangi tantangan di sektor riil.  

- PHK massal dan kontraksi manufaktur menjadi ancaman serius bagi stabilitas ketenagakerjaan.  

- Pekerja informal terus meningkat, menunjukkan lemahnya penyerapan tenaga kerja formal.  


Dengan situasi ini, pemerintah dan dunia usaha perlu memperkuat kolaborasi untuk menciptakan solusi jangka panjang bagi masalah ketenagakerjaan di Indonesia.  


Editor red/sumber Artikel Tempo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar