Batam,Buruhtoday.com - Pemerintah Kota Batam melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Kota melakukan pemotongan Bukit Kemuning untuk membangun jalur alternatif baru Mangsang-Mukakuning yang posisinya berada di atas perumahan Bidadari, Mangsang, Sei Beduk, Batam.
Pembangunan jalur alternatif baru ini untuk mengganti jalur alternatif sebelumnya diatas Perumahan Nusa Indah, yang mengalami longsor dan menimpa rumah warga yang ada bulan Januari 2016 lalu.
Terkait aktivitas pemotongan bukit kemuning dan penimbunan jalan tersebut, Sekretaris Camat Sei Beduk, Novi mengaku belum menerima laporan.
“Kalau record nya kita belum ada, tapi kita pantau terus,” ujarnya kepada AMOK Group diruang kerjanya, Kamis(12/5/2016) siang.
Dia mengatakan informasi terkait aktivitas pembuatan jalan alternatif Bukit Kemuning ada sama Lurah Mangsang, pihaknya hanya melakukan pengawasan.
“Sejauh ini pak Lurah Mangsang yang lebih tahu persisnya,” jelasnya.
Novi juga mengaku tidak mengetahui detail terkait aktivitas pemotongan bukit dan penimbunan jalan tersebut.
“Teknisnya saya tak tahu, itu domainnya PU sama Tata Kota. Informasi detailnya kita belum ada,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengatakan akibat peristiwa longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, berpengaruh kepada perekonomian warga di sekitar lokasi tersebut.
“Saya kan tinggal di Batu Aji, tiap hari juga kena macet mas,” jelasnya.
Dia berharap dengan adanya jalur alterntif tersebut bisa mengurai kemacetan jalur Mangsang – Muka kuning yang terjadi selama ini.
“Jalan Bukit kemuning tetap diperbaiki, dan Cute and Fill nya sampai 2017 nanti,” jelasnya.
Rudi, salah satu petugas jaga Perumahan Nusa Indah, mengatakan pasca peristiwa longsor sebelumnya, belum ada aktivitas perbaikan di lokasi yang menjadi terkena longsor.
“Belum ada mas, kondisinya sama seperti kemarin,” ujarnya.
Dia juga menyayangkan pembuatan jalur alternatif oleh Pemko Batam, karena warga di sekitar lokasi masih trauma dengan kejadian longsor sebelumnya.
“Ya harusnya di selesaikan satu-satu dulu mas,” tegasnya.
Harusnya kata Rudi, Pemerintah Kota Batam dan dinas terkait bisa mengkaji lebih dalam, sebelum musibah longsor susulan terjadi di kemudian hari.
“Tolong juga di fikirkan resikonya, longsor yang lalu jadikan pelajaran,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, dua buah alat berat jenis kobelco tengah mengeruk Bukit Kemuning. Dan dua truk tanah sedang menimbun jalur lokasi tersebut.
(red/dro)
Pembangunan jalur alternatif baru ini untuk mengganti jalur alternatif sebelumnya diatas Perumahan Nusa Indah, yang mengalami longsor dan menimpa rumah warga yang ada bulan Januari 2016 lalu.
Terkait aktivitas pemotongan bukit kemuning dan penimbunan jalan tersebut, Sekretaris Camat Sei Beduk, Novi mengaku belum menerima laporan.
“Kalau record nya kita belum ada, tapi kita pantau terus,” ujarnya kepada AMOK Group diruang kerjanya, Kamis(12/5/2016) siang.
Dia mengatakan informasi terkait aktivitas pembuatan jalan alternatif Bukit Kemuning ada sama Lurah Mangsang, pihaknya hanya melakukan pengawasan.
“Sejauh ini pak Lurah Mangsang yang lebih tahu persisnya,” jelasnya.
Novi juga mengaku tidak mengetahui detail terkait aktivitas pemotongan bukit dan penimbunan jalan tersebut.
“Teknisnya saya tak tahu, itu domainnya PU sama Tata Kota. Informasi detailnya kita belum ada,” jelasnya.
Meski demikian, dia mengatakan akibat peristiwa longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, berpengaruh kepada perekonomian warga di sekitar lokasi tersebut.
“Saya kan tinggal di Batu Aji, tiap hari juga kena macet mas,” jelasnya.
Dia berharap dengan adanya jalur alterntif tersebut bisa mengurai kemacetan jalur Mangsang – Muka kuning yang terjadi selama ini.
“Jalan Bukit kemuning tetap diperbaiki, dan Cute and Fill nya sampai 2017 nanti,” jelasnya.
Rudi, salah satu petugas jaga Perumahan Nusa Indah, mengatakan pasca peristiwa longsor sebelumnya, belum ada aktivitas perbaikan di lokasi yang menjadi terkena longsor.
“Belum ada mas, kondisinya sama seperti kemarin,” ujarnya.
Dia juga menyayangkan pembuatan jalur alternatif oleh Pemko Batam, karena warga di sekitar lokasi masih trauma dengan kejadian longsor sebelumnya.
“Ya harusnya di selesaikan satu-satu dulu mas,” tegasnya.
Harusnya kata Rudi, Pemerintah Kota Batam dan dinas terkait bisa mengkaji lebih dalam, sebelum musibah longsor susulan terjadi di kemudian hari.
“Tolong juga di fikirkan resikonya, longsor yang lalu jadikan pelajaran,” pungkasnya.
Pantauan di lapangan, dua buah alat berat jenis kobelco tengah mengeruk Bukit Kemuning. Dan dua truk tanah sedang menimbun jalur lokasi tersebut.
(red/dro)