Batam,Buruhtoday.com - Membuat sesuatu yang indah dan menjadi unik sangat membutuhkan waktu dan konsentrasi, begitulah yang di lakukan dalam keseharian Jon cincin, perajin emban atau ikat cincin asal sumatera barat ini sudah puluhan tahun menggeluti karya kerajinannya sebagai pengrajin cincin.
Menurutnya dalam mengerjakan kerajinan ikat cincin ini di perlukan konsentrasi penuh, apalagi saat menerima pesanan dari para konsumennya guna membuat hasil yang dapat memenuhi selera koleganya dalam nuansa keindahan sesuai corak batu cincin atau batu akik yang di miliki.
Dalam penuturannya saat di sambangi dibilangan Aviari Cipta Prima Batu Aji sebagai tempatnya mangkal dalam menjajakan usahanya ini, Jon dengan yang di temani keponakannya (Cil ) mengaku telah menggeluti usahanya ini turun temurun dari orang tuanya,sejak tahun 1983 hingga sekarang, yang dalam kesehariannya mengerjakan ikatan cincin tersebut dengan bermodalkan kemandirian dan alat yang sederhana dapat menghasilkan satu karya ikat cincin yang di bentuk sesuai pesanan dan bahan ikat cincin itu sendiri.
Harga yang di tawarkan cukup murah berkisar 50.000 - 300.000/unit, itu pun terkadang tergantung
mahalnya bahan ikatan cincin tersebut.
mahalnya bahan ikatan cincin tersebut.
Selain menjajakan ikat cincin, Jon pun menjual berbagai batu Akik dan batu lainnya seperti jenis batu blue safir, merah siam, lumut hijau, dan batu-batu lainnya yang di jualnya sesuai pasaran batu tersebut, jika batu yang di beli nya dari negara luar seperti thailand. Bapak empat orang anak ini menjual batu tersebut seharga ratusan ribu hingga puluhan juta tergantung peminat atapun pelanggan yang gemar mengkoleksi batu alam. terangnya
Di akuinya, modal pencariannya dalam membeli bahan ikat cincin dan batu Akik sampai ke luar kota Batam dan manca negara merupakan bantuan dari salah satu pengurus Mesjid Nurul Islam dengan suku bunga yang amat kecil.
" Saya sangat berterima kasih pada pengurus Mesjid Nurul Islam di muka kuning yang telah membantu usahanya, sementara saya hanya bermodalkan kejujuran dan kepercayaan saja pada mereka (pengurus mesjid Nurul islam ) ", ungkapnya.
Di akuinya, modal pencariannya dalam membeli bahan ikat cincin dan batu Akik sampai ke luar kota Batam dan manca negara merupakan bantuan dari salah satu pengurus Mesjid Nurul Islam dengan suku bunga yang amat kecil.
" Saya sangat berterima kasih pada pengurus Mesjid Nurul Islam di muka kuning yang telah membantu usahanya, sementara saya hanya bermodalkan kejujuran dan kepercayaan saja pada mereka (pengurus mesjid Nurul islam ) ", ungkapnya.
Sebagai kebanggaannya selaku pengrajin cincin. masih di ingatnya saat awal usahanya di Aviari sekend pernah di datangi seorang pejabat di kalangan DPRD kota Batam yang pada saat itu melihat usahanya ini dan memesan ikatan cincin seharga 5 juta berlapisan emas murni, berkat kebaikan Robert siaahan (mantan DPRD kota Batam) saat itu, Dia ( Jon ) memberikan cuma-cuma batu Akik yang indah sejenis blue safir pada waktu itu, sebagai ucapan terima kasihnya.
Dan dalam ungkapan terakhirnya, Jon pun berharap pemerintah memperhatikan jenis kerajinan yang seperti di lakukannya. sebab menurutnya kerajinan ini sangat langkah bahkan di negara luar pun berdatangan ke Batam ini mencari kerajinan ikat batu cincin dan melihat batu-batu alam yang jarang di jumpai di negara luar. (Mrbn)