Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo yang juga presiden ketujuh untuk Republik Indonesia tengah
mempersiapkan masa transisi kepemimpinan. Pada 20 Oktober mendatang, ia
resmi menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebagai persiapan, Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo--mengumpulkan banyak masukan dari relawan dengan berbagai latar belakang. Menurut Deputi Rumah Transisi Andi Widjajanto, hingga hari ini tim transisi sudah dibantu 88 orang relawan dalam 16 kelompok kerja.
“Relawan di pokja saya ada mahasiswa jurusan ilmu pemerintahan yang ingin menyumbangkan tenaganya dalam bentuk supporting. Dia meminta supaya diberi tugas mencari data,” katanya.
Selain itu, ada pula seorang purnawirawan bintang tiga yang ingin menyumbang gagasan tentang tol laut dan pembangunan maritim. Andi menambahkan, ada pula yang bergelar doktor yang siap memberikan kontribusi berupa naskah dari kajian bertahun-tahun.
“Macam-macam. Kami berusaha agar masukan dari relawan itu ditampung,” tutur Andi.
Meski ada banyak masukan, Andi menjelaskan, semua tetap diserahkan pada Jokowi dan Jusuf Kalla. Rumah Transisi hanya bertugas menampung semua masukan itu untuk disampaikan.
“Tetap menekankan, tugas dari Kantor Transisi itu memberikan beberapa opsi. Opsi itu nantinya dipilih oleh Jokowi dan JK untuk melaksanakan pemerintahan,” jelasnya.
Ia menyebut, minggu depan Jokowi-JK akan mengumpulkan 88 relawan yang membantunya. “Mereka sudah bekerja lama. Hanya saja, pertemuan besar yang mengumpulkan keseluruhan baru sempat akan dilakukan minggu depan,” jelasnya.
Ditemui di Taman Ismail Marzuki, Minggu, 24 Agustus 2014, Jokowi sendiri menyadari masa transisi harus digunakan untuk menyiapkan pemerintahan baru. Selain berdiskusi dengan relawan, ia juga akan bertemu dengan SBY.
“Nanti saya akan bertanya kepada SBY. Baik persoalan di kementerian, juga persoalan yang belum selesai. Program-program yang mungkin bisa kita lanjutkan seperti apa. Besarnya kita di situ. Semua yang beri masukan kita libatkan,” kata Jokowi. (VIVAnews.com)
Sebagai persiapan, Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo--mengumpulkan banyak masukan dari relawan dengan berbagai latar belakang. Menurut Deputi Rumah Transisi Andi Widjajanto, hingga hari ini tim transisi sudah dibantu 88 orang relawan dalam 16 kelompok kerja.
“Relawan di pokja saya ada mahasiswa jurusan ilmu pemerintahan yang ingin menyumbangkan tenaganya dalam bentuk supporting. Dia meminta supaya diberi tugas mencari data,” katanya.
Selain itu, ada pula seorang purnawirawan bintang tiga yang ingin menyumbang gagasan tentang tol laut dan pembangunan maritim. Andi menambahkan, ada pula yang bergelar doktor yang siap memberikan kontribusi berupa naskah dari kajian bertahun-tahun.
“Macam-macam. Kami berusaha agar masukan dari relawan itu ditampung,” tutur Andi.
Meski ada banyak masukan, Andi menjelaskan, semua tetap diserahkan pada Jokowi dan Jusuf Kalla. Rumah Transisi hanya bertugas menampung semua masukan itu untuk disampaikan.
“Tetap menekankan, tugas dari Kantor Transisi itu memberikan beberapa opsi. Opsi itu nantinya dipilih oleh Jokowi dan JK untuk melaksanakan pemerintahan,” jelasnya.
Ia menyebut, minggu depan Jokowi-JK akan mengumpulkan 88 relawan yang membantunya. “Mereka sudah bekerja lama. Hanya saja, pertemuan besar yang mengumpulkan keseluruhan baru sempat akan dilakukan minggu depan,” jelasnya.
Ditemui di Taman Ismail Marzuki, Minggu, 24 Agustus 2014, Jokowi sendiri menyadari masa transisi harus digunakan untuk menyiapkan pemerintahan baru. Selain berdiskusi dengan relawan, ia juga akan bertemu dengan SBY.
“Nanti saya akan bertanya kepada SBY. Baik persoalan di kementerian, juga persoalan yang belum selesai. Program-program yang mungkin bisa kita lanjutkan seperti apa. Besarnya kita di situ. Semua yang beri masukan kita libatkan,” kata Jokowi. (VIVAnews.com)
