Dugaan Kongkalikong Tender Kualanamu: Kunjungan Dirut AP Aviasi ke PT IAS Support Berujung Pembatalan Mencurigakan - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com

Post Top Ad

Selasa, 11 November 2025

Dugaan Kongkalikong Tender Kualanamu: Kunjungan Dirut AP Aviasi ke PT IAS Support Berujung Pembatalan Mencurigakan


MEDAN – Pembatalan tender proyek outsourcing keamanan dan pemadam kebakaran (ARFF) di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) oleh PT Angkasa Pura (AP) Aviasi menimbulkan dugaan kuat praktik tidak sehat. PT Duta Agung Group (DAG), satu-satunya vendor yang lolos kualifikasi, justru dirugikan oleh pembatalan sepihak ini.


Investigasi mengungkap sejumlah kejanggalan yang mengarah pada ketidaknetralan AP Aviasi. Indikasi ini menguat seiring dengan kunjungan Plt. Direktur Utama AP Aviasi, Yosrizal Syamsuri, dan Direktur Human Capital, Haris, ke kantor PT IAS Support—vendor yang selama ini kerap mengerjakan proyek serupa di berbagai bandara. Kunjungan ini terdokumentasi dalam unggahan resmi PT IAS Support pada 8 Agustus 2025, bertepatan dengan jadwal pelaksanaan tender.


Direktur PT Duta Agung Group, Sukdeep Shah, menuding ada upaya mengulur-ulur waktu tender. "Seharusnya proses sudah sampai pada tahap penetapan pemenang. Namun, PT AVI menunda tanpa alasan jelas dan tanpa addendum resmi," ujarnya, Senin (10/11/2025).


Menurut Sukdeep, setelah kunjungan tersebut, PT IAS Support diduga baru mengurus keanggotaan DPD ABUJAPI Sumut dan Sertifikat Registrasi Usaha (SRIO) BUJP di Polda Sumut—sebuah syarat administrasi yang semestinya telah dipenuhi sebelum tender. "Padahal, dalam tender ini, PT IAS Support diketahui tidak lulus evaluasi administrasi karena tidak memiliki SIO BUJP," tegasnya.


Ironisnya, pada 30 Oktober 2025, tender justru dibatalkan dengan alasan penawaran DAG telah kedaluwarsa—sebuah alasan yang dianggap mengada-ada. Padahal, DAG adalah satu-satunya peserta yang lolos dan tinggal menunggu penetapan sebagai pemenang.


Ahli Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/BUMN, Paisal Girsang, MMPP, CCMs, membenarkan kejanggalan ini. "Jadwal tender sudah ditetapkan, sangat tidak mungkin masa berlaku penawaran habis jika prosesnya berjalan normal. Ini akal-akalan namanya," tegasnya. Paisal juga menegaskan bahwa negosiasi harga yang dipaksakan hingga menyebabkan penawaran kadaluarsa adalah tindakan yang tidak sesuai prosedur.


Saat dimintai tanggapan, pihak-pihak yang terlibat cenderung menghindar.

*   Region Head PT IAS Support, Raden Ahmad Muharram, justru mempertanyakan sumber nomor WhatsAppnya alih-alih menjawab substansi masalah.

*   Plt. Dirut AP Aviasi, Yosrizal Syamsuri, hanya memberikan respons normatif dan mengalihkan semua pertanyaan ke Corporate Secretary.

*   Direktur Human Capital AP Aviasi, Haris, memilih bungkam sama sekali.


Fakta-fakta ini semakin mengukuhkan dugaan ketidakberpihakan dan pelanggaran prosedur dalam proses tender di Bandara Kualanamu, yang merugikan calon pemenang yang sah dan mengabaikan prinsip transparansi.


Editor red/rilis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar