Buruh Toko Keramik Tewas Membusuk di Gudang - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 31 Agustus 2020

Buruh Toko Keramik Tewas Membusuk di Gudang


BATAM – Subarno (54) seorang buruh toko keramik tewas terkapar digudang disebuah gudang material di wilayah Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Kota Batam, Senin (31-08-2020) sore.


Menurut informasi yang diperoleh dilapangan, Subarno baru bekerja satu bulan setengah di gudang keramik tersebut.


Penemuan mayat tersebut berawal saat salah satu buruh supir toko mendatangi gudang hendak memuat barang bangunan batako. Ia melihat gudang terkunci, dan memanggil-manggil akan tetapi tidak ada jawaban.


"Saya dapat orderan dari Toko ke gudang, namun kunci gudang sama Pak De (korban-red) yang bekerja di Toko material Fajar Abadi. Habis itu, saya panggil Pak De...Pak De, ngak ada jawaban. Otomatis akupun bingung mau muat batakonya, jadi mau ngak mau pagar itu aku naikin, pas aku cari-cari sudah ada bau busuk dan saat muter-muter dibelakang mes-nya, ternyata dia sudah terkapar disitu" Ujar Desta, sang supir.


Salah satu warga juga mengaku dalam beberapa hari belakangan, korban tidak lagi terlihat.


"Biasanya bapak ini berjalan-jalan setiap sore disini tetapi untuk beberapa hari ini beliau tidak ada kelihatan." Ungkap salah satu warga ditempat lokasi.


Diwaktu yang sama, Nano salah keluarga korban saat ditanyai awak media ini pun belum mengetahui apa penyebab kematian keluarganya tersebut.

 

"Saya tidak tau menahu mas, saya dari Botania, hanya ditelepon dan kejadiannya seperti ini, korban hanya saudara sepupu," ujar Nano. 


Akiong selaku pemilik toko membenarkan bahwa korban merupakan karyawannya yang menjaga gudang miliknya.


"Korban adalah karyawan saya, dan memang benar bekerja disini sebagai jaga gudang dan membersihkan rumput dihalaman gudang." Katanya.


Kapolsek Batu Aji melalui Kanit Reskrim IPTU Tetio membenarkan akan adanya penemuan mayat tersebut. 


"Jenazahnya sudah empat hari meninggal, disebabkan terpeleset saat mandi dan tidak ada tindak kekerasan." Pungkas sang Kanit.


Editor redaksi

Pewarta Hendrik Butarbutar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar