Proyek PUPR Prov Kepri Disinyalir Penyebab Jalan Marina- Tanjung Riau Berlumpur - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Rabu, 24 Juni 2020

Proyek PUPR Prov Kepri Disinyalir Penyebab Jalan Marina- Tanjung Riau Berlumpur

BATAM - Proyek Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan Propinsi Kepri disinyalir penyebab jalan Marina-Tanjung Riau di genangi tanah lumpur.

Pantauan Buruhtoday.com di lapangan, Selasa (23/6/2020) kemarin, tidak jauh dari lokasi genangan lumpur terpajang papan pekerjaan proyek PUPR milik Pemerintah Kepulauan Riau, dan beberapa pekerja serta alat berat.

Pada papan pekerjaan juga disebutkan nama paket Pekerjaan Untuk Pemeliharaan Berkala Jalan Propinsi Pada Ruas Jalan Simpang Marina City ke Simpang Base Camp Kota Batam.

Proyek yang dimenangkan PT BK itu  menelan angaran tahun 2020 sebesar Rp 23.148.968.000.00 yang bersumber dari dana APBD Propinsi Kepri.

Sayangnya, hingga berita ini diunggah, pihak kontraktor dan dinas terkait belum dikonfirmasi.

Diberitakan sebelumnya, Warga Marina memprotes pekerjaan proyek tepatnya di depan gedung Bapelkes, Marina Tanjung Riau yang mengakibatkan jalan lintas Marina-Tanjung Riau digenangi tanah lumpur.

Hendra selaku ketua RW di salah satu perumahan di Marina mengaku  telah melakukan peninjauan di lokasi, dirinya menyebut banyak juga warga nya dan pengendara lain jatuh ketika melintasi jalan yang dicemari tanah lumpur tersebut. Para warga menuding tanah lumpur tersebut akibat dari proyek itu.

"Jalan ini merupakan jalan alternatif bagi para warga sekitar dan para pekerja yang hendak ke arah Sekupang. Coba lihat sendirilah bagaimana kondisinya," Ujar Hendra, kepada Buruhtoday.com.

Lanjutnya, "Tanah lumpur ini akibat dari timbunan tanah, sehingga menutupi parit di drainase, ditambah lagi saat ini musim hujan setiap hari, makanya lumpur kemana-mana," katanya.

Diwaktu bersamaan, Lurah Tanjung Uncang, Anwar mengatakan bahwa pihaknya akan terjun ke lokasi untuk melihat dan mencari tau dari mana asal usul tanah lumpur tersebut.

"Coba nanti kita chek  ke lapangan, dan kita lihat juga nantinya apakah tanah lumpur itu berasal dari tersumbat nya parit atau dari mana," sebutnya.

Menurut Anwar, bila nantinya hasil pengecekan dari lapangan membuktikan genangan lumpur tersebut akibat dari pekerjaan proyek, maka Ia dan stafnya akan menegur pihak pelaksana proyek.

"Kita akan menegur pimpinan proyeknya, dan mencari solusinya," pungkasnya.

Editor redaksi
Liputan Irwansyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar