BATAM - Bantuan terus berdatangan sebagai bentuk dukungan masyarakat, pelaku
usaha, dan komunitas dalam upaya penanganan corona virus disease
(Covid-19) di Kota Batam. Senin (6/4/2020), bertempat di Dataran Engku Putri
Batam Centre, Pemerintah Kota Batam menerima bantuan berupa 1.588 paket
bahan pangan pokok (sembako).
Sembako yang berisikan beras, gula, dan minyak goreng ini berasal
dari Asosiasi Distributor Bahan Pokok (Bapok) Kota Batam. Tujuannya
untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan sembako yang akan dibagikan
ke warga terdampak Covid-19. Tak hanya yang terkait langsung, tapi juga
bagi mereka yang kehilangan pendapatan selama masa kebijakan social
distancing diterapkan.
“Mudah-mudahan dapat meringankan warga kita yang kurang mampu,” tutur Ketua Asosiasi Bapok Batam, Aryanto.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari Ikatan Bidan
Indonesia (IBI) Batam. Bantuan yang diberikan yaitu uang tunai senilai
Rp50 juta.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan terima kasih atas bantuan
yang diberikan oleh berbagai pihak selama ini. Pemerintah diakuinya
sangat membutuhkan dukungan semua pihak agar Covid-19 ini segera berlalu
di Batam.
“Jika ingin mengalahkan Covid, tergantung kita. Mau ini cepat
selesai, kuncinya ada di kita. Kami pemerintah inginnya 20 hari selesai.
Dua minggu masa inkubasi, minggu ketiga kita rawat mereka yang sakit,”
tutur Rudi.
Tapi, sambungnya, apabila ingin Covid-19 selesai dalam waktu 20 hari, kegiatan di Kota Batam harus sangat dibatasi.
“Kalau mau, sebulan selesai. Karena kita bisa memutus mata rantai
Covid ini. Tapi yang kita jalankan sekarang masih setengah-setengah.
Maka agak panjang kerja kita. Kita sudah menghentikan kegiatan sekolah,
pekerja sebagian bekerja di rumah, itu sudah ada dampak, tapi masih
kecil,” ujarnya.
Untuk melaksanakan kebijakan tersebut, pemerintah harus bisa
menanggung semua kebutuhan masyarakat Batam. Rudi mengatakan sembako
yang dibutuhkan harus mencukupi untuk satu bulan. Rencananya berisikan
beras 20 kg, mie instan 1 dus, dan minyak goreng.
Ia berharap asosiasi distributor bisa membantu pemerintah menyiapkan
sembako tersebut. Dan bisa menjualnya ke pemerintah dengan harga lebih
murah. Apabila barangnya harus diimpor, segera infokan agar dapat
dikeluarkan rekomendasinya. Karena pemerintah mempunyai kebijakan untuk
mempermudah impor bahan pokok di masa Covid-19 ini.
“Jika semua dihentikan, pemerintah harus menyiapkan 415.000 paket
sembako untuk dibagikan ke warga terdampak. Setelah itu ada, bisa kita
mulai pembatasan ketat masyarakat untuk keluar,” sambung Rudi.
Ia mengatakan pada dasarnya kondisi Batam sebagai pulau kecil ini
diuntungkan untuk upaya penanganan Covid-19. Tapi akan lebih efektif
apabila pintu masuk ke Batam ditutup, termasuk pelabuhan.
”Pemerintah Kota Batam juga akan menyurati Dirjen Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan agar untuk sementara menghentikan kapal Pelni ke
Batam. Karena kemarin ada masuk, dan pemeriksaan penumpangnya belum
terlalu ketat,” kata dia.
(Sumber dari link : https://mediacenter.batam.go.id)
Post Top Ad
Senin, 06 April 2020
Pemko Batam Terima Bantuan dari Asosiasi Distributor Bapok dan Ikatan Bidan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar