Siswa Yang Tidak Lulus PPDP 2019, Semua Dapat di Tampung di Sekolah-Sekolah Susuai Zonasi - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 08 Juli 2019

Siswa Yang Tidak Lulus PPDP 2019, Semua Dapat di Tampung di Sekolah-Sekolah Susuai Zonasi

BATAM - Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Walikota Batam Muhammad Rudi memastikan bagi semua anak-anak yang tidak lolos melalui PPDP 2019, dapat tertampung di sekolah-sekolah sesuai zonasi masing-masing.
"Saya perintahkan kepada kadisdik kepri, untuk segera berkerja ditahap kedua ini agar tidak ada lagi yang komplin mengenai anaknya yang tidak bisa masuk sekolah,"

"Dan berkat rahmat Tuhan keberhasilan ini, bukan berkat siapa siapa ni.. semua berkat warga batam yang selalu mendoakan kami, dan karena bulan suci sudah habis kita pun belum pernah bersalaman saay ucapkan minal aidin walfaidzin buat kita semua," kata Gubernur Kepri Nurdin Basirun dilapangan engkau putri. senin 08/07/2019.

Dalam acara pertemuan wali murid ini, Walikota Batam Muhammad Rudi mengadakan tanya jawab kepada seluruh wali murid yang hadir tentang keluh kesah para wali murid yang anak anaknya tidak dapat di terima di sekolah yang didaftarkan, kita hanya kasih pertanyaan hanya beberapa orang saja.

Dari semua wali murid ada ibu ibu yang mengunakan berbaju merah mempertanyakan keluh kesah nya, 'Saya kan pak uda banyak membantu sekolah sekolah melalui CSR, tetapi anak saya masih juga tidak di terima di sekolah yang saya daftarkan, padahal anak saya masuk kouta dan saya berharap anak saya bisa masuk sekolah ditempat yang saya daftar kan.'

Kemudian ada juga seorang pria mempertanyakan kongkrit penerimaannya seperti apa, 'intinya kita mau kongkritnya, karena banyak yang beredar domisilih yang diluar zonasi bisa diterima sementara kita yang berdomisili disitu dan zonasi kita juga cukup dekat kenapa anak saya tidak bisa masuk sekolah tersebut,'

"Karena informasi yang kita dapat terkait domisili ini dari calo pak, saya minta ketegasan bapak lah selaku kepala dinas pendidikan kepri," ujar salah satu dari wali murid yang berada di lokasi.

Sementara itu, Kadisdik Kepri Muhammad Dali menjawab bahwa, pemerintah kepri, akan mengikuti mekanisme tampa kecurangan dan yang melakukan kecurangan itu bisa terjadi ada dipeserta didiknya bukan diteknis, apabila kedapatan jangan salahin kita kalau anaknya dikeluarkan dari sekolah dan kami sudah melakukan verifikasi dua kali.

"Ada 2216 yang belum medapatkan tempat, dan gubernur menyampaikan termasuk walikota dan saya menjelaskan terjadi penumpukkan tujuan sekolah karena tidak dapat dipaksakan,” jelasnya.

lanjutnya, saya contohkan, SMAN 3 batam dimana hari ini ada 523 orang calon siswa yang belum dapat tertampung , mau kita paksa tidak bisa karena 523 ada 13 kelas dan kita akan tambah 2 ruangan kelas (rambel) untuk murid yang tidak tertampung,  sebelum ruangan itu diberdiri kita akan letakan diruangan kosong untuk sementara, beri kami kesempatan sesuai perintah gubernur, namun sesui mekanisme dimana setiap sekolah akan kita tambah ruangan minimal 2kelas.

"Kami akan sesuaikan dengan situasi dengan konsep, dimana nantinya akan ada di SMAN 23 batu aji dengan konsep ada gadung yang akan ditumpangi dan warga jangan kawatir yang menjamin bapak kepala sekolah akan ada 5 kelas. Dan kita juga tidak mungkin memasukan semua, kalau masuk semua ke sekolah sekolah Negeri, terus sekolah sekolah swasta ntar tidak ada murid nya dan datangi kita juga," ungkap kadisdik kepri muhammad dali.

"Dan solusi bebas zonasi dimana dalam arti kata dibuat semula 8 menjadi menjadi 4 dan kalau padat maka bergeserlah kezonasi sebelah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ratusan walimurid yang hadiri undangan Gubernur Kepri dan Walikota Batam, terkait nasib anak anak mereka yang mendaftar di setiap sekolah yang ada di Batam yang belum dapat tertampung disekolah tingkat SMAN dan SMKN untuk melanjutkan jenjang pendidikan.

Mirisnya, ratusan walimurid yang sudah hadir dari pukul 06:00 WIB dilapangan Engku Putri. Senin 08/07/19, dimana acara dimulai pukul 07:00 WIB sempat molor dikarenakan menunggu kedatangan Bapak Gubernur Kepri, Nurdin Basirun yang telat dan sempat membuat ratusan walimurid kecewa.

sekira pukul 07:40 WIB terlihat Gubernur telah tiba dilokasi didampingi Kadisdik Kepri, Walikota Batam, Wakil walikota Batam, Sekda dan pejabat teras lainnya dan pihak pengamanan jajaran kepolisian dan Satpol PP.

Dan para walimurid meminta kepada Gubernur dan Walikota agar menentukan kepastian agar anak-anak mereka yang tidak diterima melalaui PPDB 2019 agar dapat diterima karena anak-anak mereka masuk zonasi diwilayah sekolah tempat mereka daftar di SMAN/SMKN tersebut.

" Kami minta kepastian kepada bapak Gubernur dan Walikota sepulang dari sini , anak kami dapat diterima dan dapat melanjutkan sekolah, hanya itu keinginan kami,” ujar semua walimurid yang hadir di acara, dilapangan Engku Putri.

Selain itu, Kami juga minta kepada bapak Kadisdik Provinsi dan kota batam agar segera menindak oknum-oknum rt/rw yang mengeluarkan izin domisili kepada mereka yang tidak tinggal didaerah zonasi itu, agar anak anak kami dapat di terima disekolah tersebut.

tolong lah pak terkait oknum oknum pemain domisili RT/RW ni tolong ditindak lanjuti pak, ujar salah seorang walimurid yang hadir.

"Namun pemerintah daerah tidak mampu atau tidak punya uang yang cukup karena masih banyak sektor lain yang juga membutuhkan untuk meningkatkan perekonomian batam dan kedepannya kita akan mencari lahan dan membagun sekolah agar dapat menampung anak-anak kita,”

“Dan saya ucapkan terima kasih atas kehadiran bapak/ibu wali murid yang datang di undangan kami dan jika ada melalui si A,B dan C meminta bayaran mengatas namakan kami itu tidak benar segera laporkan ke walikota ya tau kan no walikota jadi sepakat kita semua ya,” ujarnya. wali kota batam sambil menutup acara.

Editor Dolly P Siagian.
Sumber https://www.rasio.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar