Batas Usia dan Tinggi Badan Menjadi Ancaman Bagi Pelamar Kerja di Batam - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Sabtu, 18 Mei 2019

Batas Usia dan Tinggi Badan Menjadi Ancaman Bagi Pelamar Kerja di Batam

BATAM - Syarat lowongan kerja bagi para pencari/pelamar kerja (pencaker) di kota Batam seperti Tinggi Badan dan Batasan usia disinyalir telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Akibatnya, banyak para pencari/pelamar kerja kecewa saat melihat lowongan kerja yang di publis oleh pihak perusahaan.

Ida RS (33) salah satu pencari/pelamar kerja di kawasan Batamcenter  mengaku bahwa syarat-syarat yang diminta perusahaan yang membuka lowongan kerja di Batam sangatlah mematikan pintu rejeki atau cariernya untuk mendapatkan pekerjaan.
"Kalau melamar di Muka Kuning atau Batamindo itu sudah tidak mungkin lagi bang, kita sudah kalah usia dengan yang lebih muda. Sebab, hampir semua kawasan di Batam sudah jarang atau tidak ada lagi yang mau menerima usia 27 keatas." Ujar Ida kepada Buruhtoday.com, belum lama ini.

Hal senada juga disampaikan Irma (28) pelamar di Batamindo. Ia mengatakan selalu kalah dalam seleksi lamaran dalam setiap pembukaan lowongan kerja. Pasalnya, selain batas usia yang sudah tidak muda lagi, tinggi badannya pun kurang mendukung untuk memenuhi syarat-syarat yang diminta.

"Kalau yang diminta itu syaratnya pengalaman kerja, kita mungkin masih bisa bersaing bang. Tapi kalau syaratnya yang diminta batas usia harus 18 tahun - 21 tahun dan tinggi badan harus 156 centi meter, jelas kita sudah kalah bang," tuturnya sambil tersenyum.

Irma pun berharap pada pemerintah melalui Disnaker kota Batam untuk dapat memberikan peraturan yang jelas kepada pihak perusahaan dan para pencari kerja.

"Harapan kita, seharusnya pemerintah bersikap tegas dan melarang pihak perusahaan yang membuat syarat-syarat seperti itu (batas usia dan tinggi badan-red). Kalau tidak, kami mau kemana nantinya, sementara kami memiliki KTP Batam." tutupnya.

Editor redaksi
Liputan tim.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar