Menguak Permainan Proyek Rumah Milik Kemenpera di Dapur 12 Sagulung - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Selasa, 20 Maret 2018

Menguak Permainan Proyek Rumah Milik Kemenpera di Dapur 12 Sagulung

BATAM - Tak hanya mangrak bertahun-tahun, proyek bangunan rumah Kavling Siap Bangun (KSB) milik Kemenpera di Batam tepatnya Dapur 12 Sagulung sudah banyak yang terkena stempel BPR Dana Nusantara, ada apa sebenarnya dengan BP Batam dan Kementrian Rumah dan Rakyat (Kemenpera) yang tidak menuntaskan proyek tersebut.

Pantauan awak media ini dilapangan, selain adanya beberapa blok bangunan mangkrak dan juga lahannya terbengkalai, kontraktor pelaksana yakni PT MMM sudah tidak lagi melanjutkan proyek bangunan rumah tersebut dengan alasan merugi karena tidak adanya bantuan dana baik dari Kemenpera atau BP Batam.

"Tidak ada seperakpun. Justru uang kami tertanam disana. Dan memang tidak ada alokasi uang itu ke kami. Dan setahu saya memang tidak ada dari pemerintah," ungkap Sugito, selaku kontraktor pelaksana melalui pesan WA. (12/3/2018) lalu.

Dikutip dari salah satu media media online terbitan 2015 lalu, oknum pejabat BP Batam sebagai Kasi Monitoring Infratruktur  Pemukiman M Prijo Putranto Hutomo, ST menyebutkan  bahwa proyek pembangunan rumah tersebut merupakan program.

"Itu bukan proyek tetapi program, dan pemenangnya adalah swadaya," Ujarnya Prijo, saat itu.

Ironisnya lagi, Prijo menyangkal pernyataan Ilham pejabat BP Batam lainnya yang pernah menyebutkan bahwa proyek tersebut adalah milik Kemenpera dan anggarannya juga dari Kemenpera.

"Itu mungkin salah pernyataan saja. Itu proyek yang dicanangkan untuk rumah murah dan selanjutkan dibangun swasta atau swadaya," pungkasnya.

Benarkah proyek Kemenpera ini adalah hanya program, lantas kenapa hingga kini proyek tersebut mangkrak...?

Diduga kuat proyek tersebut sengaja digiring menjadi program agar masuk ke swadaya atau pihak swasta yang mengelola.

Editor : Redaksi
Liputan : Gordon.

1 komentar:

  1. setau saya proses pengurusan surat2 di bp batam lama, jadi kontraktor terhambat proses jual beli krn tdk ad surat2 dan proses pembangunan terhambat

    BalasHapus