Tolak Rencana PHK, Ratusan Buruh JICT Melakukan Aksi Unjuk Rasa di Depan Pelabuhan Tanjung Priuk - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Kamis, 28 Desember 2017

Tolak Rencana PHK, Ratusan Buruh JICT Melakukan Aksi Unjuk Rasa di Depan Pelabuhan Tanjung Priuk

Ilustrasi / net.
JAKARTA - Sejumlah buruh bongkar muat Jakarta International Container Terminal (JICT) melakukan aksi unjuk rasa di depan pinti masuk Pos IX Pelabuhan Tanjung Priok. Mereka menolak rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan di lakukan JICT pada buruh outsourching.

Tak hanya itu, para buruh bongkar muat ini juga menuding JICT tidak manusiawi melakukan PHK tersebut.

Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja (SP) JICT Firmansyah mengatakan, keputusan JICT melanggar hukum lantaran menggunakan jasa vendor baru, dan memutus kontrak vendor lama.

Padahal, kata dia, berdasarkan Permenakertrans 19/2012 pasal 19 ayat (2) dinyatakan, vendor baru bersedia menerima pekerja dari perusahaan penyedia jasa pekerja sebelumnya dalam hal terjadi penggantian vendor.

"Vendor baru menolak menggunakan pegawai yang bekerja di vendor lama. Seharusnya manajemen JICT dapat menjalankan kebijakan sesuai koridor undang-undang," kata Firman melalui rilis tertulis, Rabu (27/12).

Para pekerja terancam tidak bekerja per 1 Januari 2018 mendatang setelah kerjasama JICT dengan vendor lama yaitu PT Empco Trans Logistic, tempat para pekerja bernaung, berakhir dan digantikan oleh PT Multi Tally Indonesia sebagai vendor atau rekanan baru penyalur tenaga kerja bongkar muat.

Dalam unjuk rasa tersebut, sejumlah spanduk dibentangkan oleh para pendemo seperti ‘400 pekerja outsourcing JICT diputus kontrak tanpa alasan lawan kezoliman korporasi’. Tolak PHK massal...!!! Hapus outsourcing...!!! Sebelumnya, pada Desember 2017, direksi JICT melakukan tender pemborongan pekerjaan outsourcing, salah satunya untuk penyediaan operator derek lapangan (RTGC).

Tender ini dipertanyakan mengingat adanya permintaan manajemen JICT kepada vendor baru untuk tidak menggunakan ratusan operator eksisting yang telah bekerja di JICT bertahun-tahun.

Serikat Pekerja Container (SPC) sendiri beranggotakan 480 karyawan outsourcing JICT yang telah mengabdi bertahun-tahun dan memberikan produktivitas terbaik bagi pelabuhan petikemas terbesar se-Indonesia tersebut.

"Sumbangsih pekerja outsourcing JICT mencapai ratusan miliar rupiah per tahun. Tapi sekarang malah di PHK massal. Dimana rasa kemanusiaan direksi," kecam Ketua SPC Sabar Royani.

Pelaksana Tugas Ketua Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) Nova Sofyan Hakim mendukung penuh agar ratusan pekerja outsourcing JICT tetap terus bekerja.

"Kami menyatakan dukungan dan solidaritas terhadap kawan-kawan outsorcing di pelabuhan Indonesia. Bahwa outsourcing di pelabuhan harus dihapuskan," tegas Nova.

sumber : RMOL.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar