Pemprov Jawa Tengah Layak di Contoh, Buruh dan Anak Sekolah Naik Trans Jateng Hanya Rp 1000 - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 07 Juli 2017

Pemprov Jawa Tengah Layak di Contoh, Buruh dan Anak Sekolah Naik Trans Jateng Hanya Rp 1000

BAWEN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah layak untuk menjadi contoh untuk bagi daerah atau kota-kota di Indonesia. Pasalnya, pemerintah provinsi Jateng ini memberikan keringanan bagi kalangan buruh dan anak sekolah untuk ongkos Trans Jateng sebesar Rp 1000 per orang. 

Pengenaan tarif khusus untuk kalangan buruh nantinya akan diikuti dengan penerbitan kartu khusus.

"Betul, untuk umum tarifnya Rp 3.500, sedangkan untuk pelajar dan buruh tarifnya Rp 1.000," kata Ketua Koperasi Mulia Orda Serasi (MOS) selaku pihak ketiga yang menjadi pengelola Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I Semarang Tawang-Bawen, Mustofa di Bawen  Jumat (7/7/2017) siang.

Sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar lebih familiar dengan kehadiran bus berwarna serba merah tersebut, Trans Jateng digratiskan selama tiga hari pertama beroperasi.

"Gratis sampai hari Minggu (9/7/2017)," cetus dia.

Musthofa menjelaskan, BRT koridor I Semarang Tawang - Bawen ini tidak akan tumpang tindih dengan BRT Trans Semarang.

"Tidak akan tumpang tindih tetapi nantinya akan saling melengkapi karena BRT Semarang hanya sampai Terminal Sisemut (Ungaran) dari Terminal Terboyo (Semarang)," tambahnya.

Seperti diketahui, BRT Trans Jateng aglomerasi koridor I Semarang Tawang-Terminal Bawen mulai beroperasi, Jumat (7/7/2017) menerapkan tarif khusus untuk kalangan buruh dan pelajar.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, kehadiran bus aglomerasi tersebut untuk mendukung transportasi murah, cepat dan nyaman bagi masyakarat, terutama kalangan buruh dan pelajar.

Menurut Ganjar, salah komponen yang dituntut oleh kalangan buruh selama ini adalah transportasi yang memadai.

Ganjar berharap, BRT Trans Jateng bisa dimanfaatkan oleh kalangan buruh. Selain tarifnya murah, BRT Koridor I Semarang-Tawang ini menempatkan sejumlah shelternya di kawasan industri.

"Kita harapkan ini bisa meringankan beban mereka. Lha kalau rumah sudah, kesehatan sudah, jaminan pendidikan untuk keluarga sudah, ini transportasinya hari ini mudah-mudahan bisa membantu. Nanti kita buka (koridor lainya) perbanyak lagi," kata nya.

Tarif yang dikenakan adalah Rp 3.500 untuk penumpang umum dan Rp 1.000 untuk kalangan buruh dan pelajar.

"Subsidi dari pemerintah lumayan banyak, satu kepala sampai Rp 14 ribu, totalnya Rp 5.6 miliar," kata Ganjar.

red / sumber : Kompas.com