Pengawasan TKI di Batam "MANDUL" Penampungan Ilegal Menjamur - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Selasa, 23 Mei 2017

Pengawasan TKI di Batam "MANDUL" Penampungan Ilegal Menjamur


BATAM - Menjamurnya tempat penampungan TKI ilegal memperlihatkan lemahnya pengawasan yang dilakukan aparat penegak hukum dan intansi terkait di Kota Batam.

Informasi yang diperoleh dilapangan, pengiriman TKI ilegal tersebut masih sering terjadi dibeberapa pelabuhan internasional di Batam. Bahkan modus yang dilakukan untuk pengiriman TKI ilegl tersebut sangat tersusun rapi seperti sudah dikoordinasikan dengan baik. 

Tidak tanggung-tanggung, pengiriman TKI tersebut dilakukan secara berkelompok dan selalu mendapat pengawasan dari tekong (pemilik kapal ) pada saat akan diberangkatkan ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapore.
                 
Salah satu narasumber menyebutkan, para TKI ilegal tersebut diberangkat pagi-pagi buta sebelum ada aktivitas dipelabuhan. Dan TKI tersebut memiliki pasport wisata dan tidak pasport pekerja.

"Biasanya pagi-pagi buta mereka (TKI-red) berkumpul disini. Mereka punya paspor wisata, entah mau kerja apa itu nantinya di Malaysia,” ungkap supir yang sering mangkal dilokasi pelabuhan.

Mendapat informasi tempat penampungan TKI, kemudian tim AMJOI GROUP mencoba menelusuri beberapa tempat penampungan para TKI 19/517), didaerah Batam Center tepat didekat perumahan PLN Batam Centre yang disebut milik berinisial B dan MA.

Tak hanya disitu saja, tim AMJOI GROUP juga menemukan tempat penampungan TKI di perumahan Marselia. Akan tetapi, mengetahui ada pengintaian dari media rumah dua lantai tersebut langsung menutup pintau jendela kacanya. Kuat dugaan puluhan calon TKI berada didalam rumah tersebut sebelum diberangkatkan.

Salah satu security perumahan Marselia ketika dimintai keterangan mengatakan bahwa penampunan TKI yang ada diperumahan tersebut merupakan milik bos besar berinisial SL. " Ada apa bang, saya securyti disini jadi saya yang tau persis apa yang terjadi disi. Apa ada masalah ?, penampungan TKI yang ada disini hanya milik bos besar berinisial SL. Selain itu tidak ada lagi penampungan didaerah sini, kalau kamu mau tulis silahkan," ungkap security yang berlagak seperti aparat.

Diwaktu yang bersamaan, inisial BH yang informasinya juga pengelola penampungan TKI di perumahan dua lantai tersebut mengakui bahwa rumah dua lantai tersebut adalah miliknya dan bukan milik SL seperti yang dilontarkan security itu.

“Itu memang kita punya bang, besoklah kita ketemu. Saya masih di Tanjung Uban, penampungan TKI itu milik semua anak pelabuhan," jelas BH, melalui telepon.

Anehnya lagi, SL ketika dikonfirmasi terkesan heran dan langsung memutus sambungan telepon. "Saya lagi di tanjung pinang bang, mengapa securitynya ngomong begitu. Bentar dulu iya bang," pungkasnya sambil mengakhiri teleponnya.

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersama para penyalur tenaga kerja yang ada di Kota Batam mengadakan pertemuan di lantai V Gedung Pemko Batam.
                  
Pertemuan itu membahas tentang perlindungan bagi calon TKI, termasuk membahas pemberangkatan TKI keluar negeri supaya sesuai dengan Undang-undang 39 Tahun 2004.

Namun sayangnya, pembahasan DPD dengan para perusahaan penyalur TKI tersebut dikangkangi oleh para mafia TKI di Batam. (tim)