Collector PT Mandala Multifinance Tbk di PHK Tanpa Pesangon - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Rabu, 05 Oktober 2016

Collector PT Mandala Multifinance Tbk di PHK Tanpa Pesangon

KALIANDA - Ajiz Irawan buruh karyawan PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Kalianda, Lampung Selatan mengaku kecewa atas kebijakan perusahaan yang telah mem PHK sepihak dirinya tanpa memberikan pesangon.


"Saya sangat kecewa dengan kebijakan pimpinan Zul Akamizi yang mem PHK saya sebagai collector wilayah Kecamatan Palas - Sragi tanpa memberikan surat peringatan (SP) terlebih dahulu. Bahkan, pemberhentian itu dilakukan secara sepihak," ujar Ajiz, Selasa (4/10/2016).


Ia mengatakan alasan perusahaan mem PHK dirinya kerena tidak mencapai target selama dua bulan bekerja. Padahal, karyawan lainnya masih ada yang lebih buruk darinya.

"Kalau soal tidak tercapai target, masih ada karyawan lagi yang lebih buruk ketimbang saya. Kok saya sendiri yang diberhentikan dan di depan umum," ungkapnya,

Sebelum di PHK, dirinya diberikan dua pilihan dari pimpinannya Zul Akamizi yakni mengundurkan diri dari perusahaan atau bertahan di perusahaan dengan catatan harus menutupi talangan kekurangan collection atau target sebesar 5% dari target capaian.

"Anehnya, kok saya diminta membuat surat pengunduran diri. Kalau memang saya diberhentikan, mana pesangonnya. Kebijakan perusahaan hanya mengeluarkan uang jasa atau dua bulan gaji sebesar Rp4,2 juta. Saya hanya meminta kebijakan," kata dia.

Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon Kepala PT Mandala Multifinance Tbk Cabang Kalianda Zul Akamizi membantah jika dirinya memberhentikan karyawannya atas nama Azis Irawan tanpa sepihak. Dirinya memberhentikannya dengan alasan tidak pernah mencapai target selama empat bulan. Bahkan, yang bersangkutan sering terlambat saat ke kantor.

"Dia (Azis Irawan-red) selama empat bulan enggak pernah mencapai target. Target yang rata-rata 90% enggak ada yang tercapai. Yang jelas, sikap atau kepribadian (attitude)-nya di kantor tidak baik. Sebelumnya, saya bilang kalau enggak mau berhenti mendingan pindah ke wilayah Tanjungan. Kalau soal pesangon memang enggak ada," pungkasnya.


(sumber Lampost.co)