Sangatta,Buruhtoday.com - Pemutusan Hubungan Kerja(PHK) kembali menjajah ribuan buruh yang bekerja di perusahaan sektor pertambangan di Kabupaten Kutai Timur. Hal itu terjadi karena pihak perusahaan diduga mengalami kesulitan masalah keuangan.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kutim, untuk bulan September 2015 hingga April 2016, terdapat sebanyak 1.500 pekerja tambang dilaporkan telah di PHK.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ktai Timur, Abdullah Fauzie didampingi Kasi Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perselisihan (KHIP) Ramli mengatakan, hampir semua perusahaan yang telah mem-PHK karyawannya mengaku terpaksa mengambil langkah itu demi menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
“Data pekerja yang di PHK tahun ini kurang lebih sudah ada 1.500 orang. Perusahaan beralasan, mereka mengalami krisis keuangan. Makanya, mau ndak mau, upaya efisiensi terpaksa mereka ambil. Salah satunya yakni dengan mem-PHK karyawannya,” kata dia, Jumat (6/5) kemarin.
Terdatanya jumlah karyawan PHK selain dari laporan pihak perusahaan, ada juga melalui laporan dari pekerja yang akan akan mencairkan dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Data itu dihimpun dari bulan September 2015 hingga April 2016.
sumber : Probontang.com
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ktai Timur, Abdullah Fauzie didampingi Kasi Kelembagaan, Hubungan Industrial dan Perselisihan (KHIP) Ramli mengatakan, hampir semua perusahaan yang telah mem-PHK karyawannya mengaku terpaksa mengambil langkah itu demi menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan.
“Data pekerja yang di PHK tahun ini kurang lebih sudah ada 1.500 orang. Perusahaan beralasan, mereka mengalami krisis keuangan. Makanya, mau ndak mau, upaya efisiensi terpaksa mereka ambil. Salah satunya yakni dengan mem-PHK karyawannya,” kata dia, Jumat (6/5) kemarin.
Terdatanya jumlah karyawan PHK selain dari laporan pihak perusahaan, ada juga melalui laporan dari pekerja yang akan akan mencairkan dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Data itu dihimpun dari bulan September 2015 hingga April 2016.
sumber : Probontang.com
