Bengkulu,Buruhtoday.com - Lowongan pekerjaan di Provinsi Bengkulu tidak mampu menyerap jumlah pengangguran, sehingga mengalami kenaikan mencapai 7000 orang jiwa. Meski pada Februari 2016 jumlah angkatan kerja mencapai 999,9 ribu orang, bertambah 24,7 ribu atau 2,6 persen masih juga tidak mampu menampung pengangguran dibanding Februari 2015 lalu.
“Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 bertambah sebanyak 17,6 ribu orang, sementara jumlah pengangguran mengalami peningkatan sebanyak 7 ribu orang,” ujar Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Aden Gultom.
Aden Gultom mengatakan, dalam setahun terakhir Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)relatif meningkat. Peningkatan TPAK mulai dari 73,24% menjadi 73,59%, saat Februari 2015 dan Februari 2016.
“Tingkat pengangguran ini juga disebabkan adanya penambahan jumlah penduduk di Provinsi Bengkulu, sebanyak 17,6 ribu orang atau naik 1,87%,” ungkapnya.
Struktur lapangan pekerjaan hingga kurun waktu Februari 2015 - Februari 2016 tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian, perdagangan, rumah makan dan akomodasi, serta sektor jasa kemasyarakatan merupakan penyumbang terbesar penyerapan ketenagakerjaan.
Struktur lapangan pekerjaan hingga kurun waktu Februari 2015 - Februari 2016 tidak mengalami perubahan. Sektor pertanian, perdagangan, rumah makan dan akomodasi, serta sektor jasa kemasyarakatan merupakan penyumbang terbesar penyerapan ketenagakerjaan.
“Pada Februari 2016, sektor pertanian menjadi penyerap tenaga kerja terbesar mencapai 419,1 ribu orang atau 43,59%,” lengkapnya.
Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan hampir pada semua sektor. Namun terdapat beberap sektor yang tidak mengalami peningkatan, seperti sektor pertanian, kontruksi dan sektor lembaga keuangan. Serta real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan.
Apabila dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan hampir pada semua sektor. Namun terdapat beberap sektor yang tidak mengalami peningkatan, seperti sektor pertanian, kontruksi dan sektor lembaga keuangan. Serta real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan.
“Presentase penurunan tertinggi terjadi disektor kontruksi sebesar 20,44% atau berkurang 10,5 ribu orang,” jelasnya.
Sektor yang mengalami presentae peningkatan penduduk bekerja tertinggi, yaitu sektor listrik, gas dan air minum yang naik sebesar 34,60% atau bertambah 0,5 ribu orang. Disusul dengan sektor industri yang naik sebesar 22,90% atau bertambah 11,9 ribu orang.
Sektor yang mengalami presentae peningkatan penduduk bekerja tertinggi, yaitu sektor listrik, gas dan air minum yang naik sebesar 34,60% atau bertambah 0,5 ribu orang. Disusul dengan sektor industri yang naik sebesar 22,90% atau bertambah 11,9 ribu orang.
“Sebagian besar sektor mengalami peningkatan jumlah penduduk yang bekerja, walaupun sedikit,” singkatnya.
Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu kewaktu. Penduduk pekerja penuh waktu yaitu penduduk yang bekerja 35 jam keatas perminggu, yang berjumlah 619,3 ribu orang atau 64,41%.
Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu kewaktu. Penduduk pekerja penuh waktu yaitu penduduk yang bekerja 35 jam keatas perminggu, yang berjumlah 619,3 ribu orang atau 64,41%.
“Penduduk pekerja penuh waktu berkurang jumlahnya dibanding Februari 2015, yang mencapai 66,93%,” lengkapnya.
Penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu meningkat menjadi 35,59%, sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 77,8 ribu orang atau naik sebesar 2,74%.
Penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu meningkat menjadi 35,59%, sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu mencapai 77,8 ribu orang atau naik sebesar 2,74%.
“Kenaikan jumlah penduduk bekerja menurut jumlah jam kerja, pekerja yang mengalami peningkatan adalah pekerja kurang dari 15 jam perminggu dan pekerja kurang dari 35 jam perminggu,” pungkasnya.
sumber Bengkuluekspress.com