Lurah Sei Langkai : Semua Tergantung Warga Perumahan Buana Raya - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Jumat, 23 Oktober 2015

Lurah Sei Langkai : Semua Tergantung Warga Perumahan Buana Raya

Batam,Buruhtoday.com - Kelurahan Sei Langkai, Hardianus mengaku sudah menerima laporan ketua RW 23 terkait pembangunan tower milik Provaider Nasional (Telkomsel) yang di tolak warga dengan alasan takut terkena dampak radiasi dari tower tersebut.


"Ya, sudah saya terima laporan dari Rw 23 terkait permasalahan yang terjadi di Buana Raya." kata Hardianus,Kamis(22/10/2015) melalui sambungan telepon.


Ia juga mengaku, informasi yang di dapat dari perangkat pemerintahan setempat sudah pernah dilakuka. Akan tetapi dirinya pada saat itu belum menjabat sebagai Lurah di Sei Langkai.


"Kata perangkat setempat sudah pernah ada sosialisasi, tapi saat itu saya belum menjabat Lurah di Sei Langkai."ujarnya.


Namun, saat ditanya sikap apa yang akan di lakukan pihak kelurahan terkait permasalahan yang terjadi. Hardianus menjawab, untuk perundingan berikutnya itu nantinya tergantung sama warga, dan kalau ada kesepakatan antara warga dan kontraktor pelaksananya kemungkinan akan berlanjut. Namun sebaliknya, apabila mereka tidak ada kesepakatan seperti kemarin pihaknya akan melakukan peninjauan ulang ke lokasi.


"Ya, itu nanti semua tergantung sama warga, kalau ada kesepakatan warga dan perusahaan hal itu sah-sah saja. Tapi kalau masi ada penolakan, mau tak mau kita harus tinjau ulang kembali." jawabnya.


Diberitakan sebelumnya, Warga perumahan Buana Raya,Sagulung menolak pembangunan tower milik Provaider Nasional (Telkomsel) yang ada di lokasi perumahan warga karena dianggap berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan warga sekitar.


Tomas 40' salah satu warga perumahan mengatakan bahwa banyak warga perumahan menolak pembangunan tower yang dikerjakan PT Quatro Internasional. Mereka menilai pembangunan tower tersebut sangat berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan seluruh warga perumahan khususnya bagi anak-anak.


"Kami warga menolak pembangunan tower tersebut,karena dengan adanya tower itu akan menganggu kesehatan bagi warga dan anak-anak." Kata Tomas,Selasa(20/10/2015) sekitar pukul 20.30 WIB malam tadi.


Ia juga mengakui, bahwa ia lulusan tehnik yang mengatahui dampak bahaya dari tower tersebut. Dan juga sangat menyayangkan tindakan Telkomsel yang tidak pernah melakukan sosialisasi terlebih dahulu sebelum membangun tower provaider.


"Saya orang tehnik, jadi saya tau dampak negatif pada kesehatan dan keselamatan yang disebabkan radiasi tower itu." jelasnya.


Diwaktu yang bersamaan, Sukendar selaku Ketua RT O2 yang juga Ketua Yayasan pengelola lahan Mesjid di Perumahan Bauna Raya menjelaskan, sejak awal Februari 2015 lalu, rencana pembangunan tower sudah ditolak warga dengan alasan takut terkena dampak radiasi dari tower yang dimaksud.


"Sejak awal warga sudah menolak karena takut akan radiasinya." Kata Sukendar.


Menurut Sukendar, upaya sosialisasi yang pernah dilakukan antara warga, Lurah, Kominfo dan dari PT Quatro sebanyak 11 kali, tidak ada kesepakatan.


"Sosialisasi sudah pernah dilakukan, tapi tidak ada kesepakatan." ujarnya.


Ia juga menambahkan, bahwa hingga malam ini pertemuan yang dilakukan antara warga perumahan Buana Raya belum ada kesepakatan. Dan yang ribut pada saat ini adalah warga yang menolak adanya pembangunan tower.


"Ya, yang datang malam ini adalah warga yang tidak setuju." tegasnya.


Sementara, Jauhari selaku Ketua RW 23 mengatakan bahwa dirinya tidak mengingikan adanya kisruh antara sesama warga dikarenakan pembangunan tower. Dan ia juga berjanji akan mengundang kembali pihak terkait yakni PT Quatro dan pemerintah untuk berunding.


"Kalau memang memungkinkan kita akan undang lagi Kominfo dan PT Quatro untuk berunding." tuturnya.


Lanjutnya, pihaknya dari perangkat pemerintah setempat dan tokoh-tokoh masyarakat perumahan Buana Raya akan mengkaji ulang pembangunan tower tersebut, dan tidak menuntup kemungkinan pembangunan tower tidak akan berlanjut apabila warga tetap tidak setuju.


"Kalau warga tetap menolak, maka kita selaku perangkat pemerintah setempat meminta agar tower segera dibongkar."tutupnya.

(Red/gtg).