Australia,Buruhtoday.com - Pemerintah Australia melakukan razia operasi nasional untuk memberantas penyalagunaan visa pekerja asing di lokasi perkebunan yang kerap mempekerjakan pekerja asing. Hasilnya sebanyak 37 pekerja asal malaysia terdeteksi tidak memiliki kelengkapan surat.
Menteri Imigrasi Peter Dutton mengatakan sebanyak 120 petugas diturunkan kelapangan dalam Operation Cloudburst untuk melakukan pemeriksaan di berbagai titik lokasi yang sudah ditargetkan. dan dari hasil operation tersebut petugas berhasil menemukan sebanyak 22 orang pekerja ilegal di wilayah pertanian Gatton, sekitar 90 kilometer dari Brisbane.
Dari 38 orang yang ditangkap, dua di antaranya dituduh merupakan oknum calo penyalur tenaga kerja ilegal. dan pekerja asing ini cukup kooperatif namun sebagian kecil ada yang melakukan pelanggaran hukum.
"Pemerintah Australia tegas mengatakan kepada mereka, kami tidak akan membiarkan anda menyalurkan pekerja untuk bekerja secara ilegal di negara ini," katanya.
Sementara Senator Michaelia Cash yang juga menjabat Wakil Menteri Imigrasi Australia menjelaskan data yang diperoleh dari penggerebekan ini akan dipergunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Ini akan ditindaklanjuti dengan kemungkinan mengajukan tuntutan ke pengadilan," katanya.
Senator Cash menegaskan, orang yang mempekerjakan pekerja ilegal terancam denda 20.400 dolar (Rp 200 juta lebih) untuk setiap pekerja yang mereka gunakan. Sementara untuk perusahaan dendanya 102 ribu dolar (Rp 1 miliar lebih).
Senator Cash menjelaskan, dari 31 pria dan 7 wanita yang kedapatan bekerja secara ilegal hanya 1 yang berasal dari China. Sisanya semua berasal dari Malaysia.
"Jika mereka merupakan pekerja ilegal atau bekerja melanggar ketentuan visa mereka, maka kami akan mendeportasinya," katanya.
Dari 38 orang yang ditangkap, dua di antaranya dituduh merupakan oknum calo penyalur tenaga kerja ilegal. dan pekerja asing ini cukup kooperatif namun sebagian kecil ada yang melakukan pelanggaran hukum.
"Pemerintah Australia tegas mengatakan kepada mereka, kami tidak akan membiarkan anda menyalurkan pekerja untuk bekerja secara ilegal di negara ini," katanya.
Sementara Senator Michaelia Cash yang juga menjabat Wakil Menteri Imigrasi Australia menjelaskan data yang diperoleh dari penggerebekan ini akan dipergunakan untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Ini akan ditindaklanjuti dengan kemungkinan mengajukan tuntutan ke pengadilan," katanya.
Senator Cash menegaskan, orang yang mempekerjakan pekerja ilegal terancam denda 20.400 dolar (Rp 200 juta lebih) untuk setiap pekerja yang mereka gunakan. Sementara untuk perusahaan dendanya 102 ribu dolar (Rp 1 miliar lebih).
Senator Cash menjelaskan, dari 31 pria dan 7 wanita yang kedapatan bekerja secara ilegal hanya 1 yang berasal dari China. Sisanya semua berasal dari Malaysia.
"Jika mereka merupakan pekerja ilegal atau bekerja melanggar ketentuan visa mereka, maka kami akan mendeportasinya," katanya.
(sumber Radio Australia)
