Federasi Serikat Pekerja BUMN Dukung Rini Soemarno Jual Gedung Kementrian BUMN - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Sabtu, 20 Desember 2014

Federasi Serikat Pekerja BUMN Dukung Rini Soemarno Jual Gedung Kementrian BUMN

Buruhtoday.com - Rini Soemarno selaku pejabat Menteri BUMN berencana menjual Gedung Kementrian BUMN dengan alasan efisiensi mendapat dukungan dari Federasi Serikat Pekerja (FSP), Meskipun hal tersebut mendapat banyak kritik dari berbagai kalangan.

Menteri BUMN berencana akan menjual gedung kementrian BUMN justru mendapat dukungan kuat dari Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu yang di pimpin FX Arief Poyuono.

Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, FX Arief Poyuono mengatakan, rencana untuk menjual gedung kementrian  tersebut harus ditanggapi secara cerdas dan tidak perlu dipolitisi,sebab alasan untuk menjual gedung tersebut merupakan salah satu langkah untuk melakukan efisiensi APBN.

"Sebab hanya 260 pegawai di Kementerian BUMN sangatlah tidak efisien jika menggunakan gedung dengan kapasitas 22 lantai. Sebab biaya perawatan gedung sangat tidaklah murah setiap tahunnya yang harus ditanggung pemerintah. Apalagi pekerjaan di Kementerian BUMN lebih banyak administratif dan sedikit yang manajerial," kata Arief dalam siaran pers, Jumat (19/12).

Menurutnya, seiring dengan kemajuan teknologi bukan lagi zamannya sebuah entitas bisnis menggunakan gedung yang tinggi dan besar untuk pencitraan. Dia mengatakan, Kementerian BUMN adalah entitas bisnis yang mempunyai tujuan untuk mencetak profit dalam mengelola perusahaan perusahaan milik negara.

"Karena itu lebih (baik) kantor Kementerian BUMN dijual dan digantikan dengan kantor yang minimalis untuk 150 saja dan selebihnya menggunakan virtual office dengan memanfaatkan kemajuan teknologi canggih," ujarnya.

Dia mengatakan, inefisiensi ruang perkantoran juga tidak hanya di kementerian BUMN. Di kantor-kantor perusahaan BUMN sendiri, kata dia, banyak terjadi inefisiensi dalam penggunaan ruang kantor.

"Ornamen ruangan dan gedung. Tengok saja ruang direksi dan komisaris bank pelat merah yang sangar besar dan dipenuhi lukisan yang bernilai jutaan rupiah. Karena itu banyak aset BUMN berupa gedung yang tidak terpakai atau terlalu besar juga sebaiknya divestasi untuk menambah permodalan."

"Karena itu sebaiknya DPR tidak perlu mempersoalkan rencana penjualan Gedung Kementerian BUMN karena tujuannya jelas. Langkah pemerintah melakukan efisiensi juga harusnya diikuti oleh DPR dengan lebih memanfaatkan virtual office (kantor dunia maya) dibandingkan membangun gedung baru lagi," katanya.

(sumber Merdeka.com)