Ketua Umum Gabasiindo Minta Hidupkan Kembali Hubungan Industrial Pancasila - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Selasa, 16 Desember 2014

Ketua Umum Gabasiindo Minta Hidupkan Kembali Hubungan Industrial Pancasila

Buruhtoday.com - Ketua Umum PB Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia ( Gasbiindo) menyampaikan akibat maraknya aksi unjuk rasa yang dilakukan dari serikat pekerja/buruh membuktikan gagalnya hubungan Industrial yang harmonis antara Pemerintah - Pengusaha dan pekerja/buruh. 

" Jangan ujug-ujug (tiba-tiba-red) salahlah buruh yang demo, yang bikin macet itu. Harus ditilik ke belakang. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api," tegas Bungkarmin selaku Ketum PB Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia (Gasbi
indo),Sabtu (13/12), di sekretariatnya., Tebet Jakarta Selatan.

Bungkarmin menilai saat ini hubungan industrial di tanah air sudah didominasi pendekatan bargaining. Siapa yang kuat, mereka yang berkuasa. Unjuk rasa buruh merupakan metode yang dipakai untuk memperlihatkan kekuatan kaum pekerja.

"Kalau buruh ngancam memblokir jalan tol, bundaran HI itu artinya komunikasi buruh dan pengusaha sudah kuldesak. Di sinilah peran pemerintah untuk jadi fasilitator. Pemerintah jangan pakai kacamata kuda melihat unjuk rasa buruh akan bikin investor lari, itu lagu lama namanya," katanya.

Bungkarmin menilai maksimalisasi sistem produksi hanya akan tercapai jika ada kerjasama yang baik antara pekerja, pengusaha dan pemerintah. Jika hubungan industri sudah harmonis dan berkeadilan maka semua pihak akan mendapat manfaat. 

"Sudah saatnya buruh, pengusaha dan pemerintah duduk bersama untuk merumuskan hubungan industrial Pancasila yang sejati, yang berdasarkan kepribadian bangsa kita. Dulu penerapannya gagal karena konsep ini disusupi kepentingan penguasa sehingga kental di azas produktivitas, tetapi lemah di sisi manusiawi," tegasnya.

Menurut Bungkarmin, hubungan industrial Pancasila memiliki dua output yaitu meningkatkan produktivitas produksi, sekaligus berorientasi pada kesejahteraan kalangan buruh. Hal ini penting segera dilaksanakan mengingat tahun depan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah diberlakukan.

"Hubungan industrial Pancasila yang sejati itu menekankan relasi kemitraan antara pengusaha dan buruh, yaitu mitra produksi, mitra berbagi keuntungan dan mitra pertanggungjawaban. Kalau ini sudah beres, Insya Allah industri kita kian siap menyongsong pasar bebas,"pungkasnya.

(sumber: KabarIndonesia.com)