Sebanyak 6 Tangki CPO PT Inti Benua Perkasatama Roboh - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 17 November 2014

Sebanyak 6 Tangki CPO PT Inti Benua Perkasatama Roboh

Dumai,Buruhtoday.com - Ribuan ton minyak kelapa sawit dari 6 tangki  milik PT Inti Benua Perkasatama, kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan sungai Sembilan,Dumai,Riau mengalami insiden roboh sehingga minyak tersebut meluber ke parit sekitar.

Sarmin selaku Humas PT Inti Benua Perkasatama mengatakan, bahwa dirinya belum mengetahui pasti kronologis kejadian robohnya ke 6 tangki yang terjadi pada dini hari Minggu(16/11).namun kejadian tersebut sudah ditangani oleh pihak berwajib dan sudah dalam penyelidikan aparat, termasuk potensi kerugian dan jumblah minyak yang tumpah. 

" Penyebab tangki tumbang masih dalam penyelidikan, namun untuk penanganan cepat kami melakukan upaya pembersihan tumpahan minyak yang menggenangi parit di lingkungan sekitar," kata Sarmin.

Berdasarkan informasi sementara, katanya, tangki itu tumbang bermula dari salah satu tangki penampungan air pecah dan menghantam tangki lainnya dengan kekuatan besar menghantam tangki lainnya, sehingga tidak mampu menahan laju air.

Pada kejadian itu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, dan pihaknya masih menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut dari pihak berkompeten.

Sementara, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Bambang Suryanto, menyatakan, awal kejadian itu karena perusahaan melakukan uji coba salah satu tangki yang baru siap dibangun dengan mengisi air dalam kapasitas penuh.

Tanpa diketahui penyebab pasti apakah konstruksi tidak mampu menahan beban, sehingga menyebabkan tangki yang diisi air tersebut tumbang dan mengenai tangki timbun lainnya.

"Kejadian ini sudah cepat kita tangani dengan menutup aliran sungai ke laut dan membatasi meluasnya tumpahan minyak melalui pemasangan oil bomb," sebutnya.

Menurut Bambang, minyak yang tumpah mencemari perairan sekitar berasal dari salah satu tangki berisi minyak mentah kelapa sawit di dalam tangki berukuran maksimal 3.000 ton, sedangkan tangki lainnya dilaporkan dalam keadaan kosong.

"Kita juga berusaha mengurangi minyak di perairan dengan cara menyedot ke dalam tangki menggunakan alat sedotan, dan saat ini petugas bersama aparat berwajib masih melakukan penyelidikan tumbangnya tangki ini," terangnya.

Pantauan di lapangan, minyak mentah kelapa sawit yang menggenangi parit sekitar membuat banyak warga setempat berusaha mengambil dengan cara manual menggunakan wadah ember dan lain sebagainya, untuk selanjutnya dijual kembali seharga Rp 100.000-Rp 150.000 per jeriken. 
(sumber Beritasatu.com)