Dumai,Buruhtoday.com - Ribuan ton minyak kelapa sawit dari 6 tangki milik PT Inti Benua Perkasatama, kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan sungai Sembilan,Dumai,Riau mengalami insiden roboh sehingga minyak tersebut meluber ke parit sekitar.
Sarmin selaku Humas PT Inti Benua Perkasatama mengatakan, bahwa dirinya belum mengetahui pasti kronologis kejadian robohnya ke 6 tangki yang terjadi pada dini hari Minggu(16/11).namun kejadian tersebut sudah ditangani oleh pihak berwajib dan sudah dalam penyelidikan aparat, termasuk potensi kerugian dan jumblah minyak yang tumpah.
" Penyebab tangki tumbang masih dalam penyelidikan, namun untuk
penanganan cepat kami melakukan upaya pembersihan tumpahan minyak yang
menggenangi parit di lingkungan sekitar," kata Sarmin.
Berdasarkan informasi sementara, katanya, tangki itu tumbang bermula
dari salah satu tangki penampungan air pecah dan menghantam tangki
lainnya dengan kekuatan besar menghantam tangki lainnya, sehingga tidak
mampu menahan laju air.
Pada kejadian itu, lanjut dia, tidak ada korban jiwa, dan pihaknya
masih menunggu perkembangan penyelidikan lebih lanjut dari pihak
berkompeten.
Sementara, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai, Bambang
Suryanto, menyatakan, awal kejadian itu karena perusahaan melakukan uji
coba salah satu tangki yang baru siap dibangun dengan mengisi air dalam
kapasitas penuh.
Tanpa diketahui penyebab pasti apakah konstruksi tidak mampu menahan
beban, sehingga menyebabkan tangki yang diisi air tersebut tumbang dan
mengenai tangki timbun lainnya.
"Kejadian ini sudah cepat kita tangani dengan menutup aliran sungai
ke laut dan membatasi meluasnya tumpahan minyak melalui pemasangan oil
bomb," sebutnya.
Menurut Bambang, minyak yang tumpah mencemari perairan sekitar
berasal dari salah satu tangki berisi minyak mentah kelapa sawit di
dalam tangki berukuran maksimal 3.000 ton, sedangkan tangki lainnya
dilaporkan dalam keadaan kosong.
"Kita juga berusaha mengurangi minyak di perairan dengan cara
menyedot ke dalam tangki menggunakan alat sedotan, dan saat ini petugas
bersama aparat berwajib masih melakukan penyelidikan tumbangnya tangki
ini," terangnya.
Pantauan di lapangan, minyak mentah kelapa sawit yang menggenangi
parit sekitar membuat banyak warga setempat berusaha mengambil dengan
cara manual menggunakan wadah ember dan lain sebagainya, untuk
selanjutnya dijual kembali seharga Rp 100.000-Rp 150.000 per jeriken.
(sumber Beritasatu.com)