Besok, Ribuan Massa Anti Kenaikan BBM Akan Goyang Kota Medan - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Minggu, 09 November 2014

Besok, Ribuan Massa Anti Kenaikan BBM Akan Goyang Kota Medan

Medan,Buruhtoday.com -  Memperingati hari Pahlawan,senin(10/11/2014) ribuan massa akan kembali turun berunjuk rasa ke kantor Pertamina Pekan Labuhan dan Pertamina Medan serta berlanjut ke gedung DPRD dan Kantor Gubernur Sumut, massa yang disebut anti kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM)  bersubsidi ini akan mengoyang Kota Medan.

“ Ribuan massa akan dikerahkan guna mengoyang rencana kebijakan Pemerintah Jokowi-JK yang akan menaikan BBM bersubsidi sebab kenaikan BBM berdampak pada kian terpukulnya kehidupan masyarakat miskin sementara kovensasi yang diterima tak seberapa,” kata Saharuddin selaku kordinator Gerakan rakyat Berantas korupsi Sumut (Gerbraksu).

Saharuddin memastikan massa penolak BBM naik berasal dari masyarakat Medan Utara kalangan nelayan, Buruh dan Petani.Ditambah dengan kalangan Mahasiswa kalangan ibu rumah tangga tergabung dalan Suara Perempuan (Super) Sumut, Forum Ukhuwah Bina Umat dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Menurut Saharuddin, Pemerintah seharusnya menempuh cara lain untuk mengurangi beban APBN tanpa harus mengorbankan rakyat.Salah satunya dengan meningkatkan produksi dan penerimaan dari minyak dalam negeri. Rendahnya produksi dalam negeri diantaranya akibatsemakin menurunnya produktivitas sumur-sumur minyak akibat usianya semakin tuadisamping jumlahnya yang terus menyusut jumlahnya hanya tinggal 25 sumur.

Disamping itu rendahnya tehnologi pengilangan minyak Pertamina maka jenis arabian light sweet misalnya harus diimpor.Disis lain sistem product sharing Contract yang mencapai 60%untuk pihak pengelola yang saat ini didominasi asing ditambah dengan pengelembungan cost recovery dengan pemerintah sebesar 40%dianggap oleh banyak pengamat perminyakan merugikan Indonesia.

Belum lagi proses Delivery impor BBM sejak zaman orde baru hingga kini masih terus ditenderkan kepada pihak swasta yang mengakibatkan biaya pengapalan semakin tinggi.Oleh karena itu perlu peningkatan kapasitas produksi, pembenahan manajemen dan efisiensi produksi yang seharusnya dilakukan Pemerintah.

Negara ini takkan bangkrut kalau rakyat disubsidi, melainkan yang membuat negara bangkrut adalah para pejabat yang koruptor-koruptor itu, serta adanya intervensi asing, orang-orang asing yang membuat kontrak yang tak adil di Indonesia ini dan semua pejabat-pejabat itu rata-rata menerima komisi untuk kekayaan pribadinya, pemerintah harus membuat alternatif lain untuk mengurangi defisit APBN. Papar Saharuddin. (Sumber DNA.com)