Dampak kemiskinan bagi pendidikan di negara-negara maju mungkin terlalu dibesar-besarkan sebab anak-anak kurang beruntung di Asia bisa mencapai nilai sama dalam ujian.
Buruhtoday - Pernyataan itu disampaikan oleh analis Program
Ujian Siswa Internasional (PISA), Andreas Schleicher dari Organisasi
Kerja Sama Ekonomi dan Pembanguna (OECD).
Berdasarkan hasil ujian matematika, kata Schleicher, anak-anak kurang
mampu di beberapa negara Asia menunjukkan pencapaian yang sama dengan
anak-anak kaya di Inggris.
Para siswa paling miskin di Shanghai, Cina, menunjukkan nilai sama dalam ujian matematika dibanding siswa-siswa kaya di Inggris.
Oleh karena itu, lanjutnya, siswa-siswa kurang mampu di Inggris seharusnya lebih baik dalam pencapaian akademik.
Hasil ujian PISA terbaru diterbitkan tahun lalu
oleh OECD dan memberikan peringkat negara-negara maju berdasarkan hasil
ujian siswa berusia 15 tahun di mata pelajaran membaca, matematika dan
ilmu pengetahuan.
Inggris berada di peringkat tengah, sementara
negara-negara Asia seperti Singapura, Korea Selatan dan Hong Kong berada
di tempat teratas.
Sebelumnya OECD mentatakan kemampuan matematika Klik
para siswi di Inggris rata-rata tertinggal tiga tahun dibandingkan remaja Shanghai
Menteri Pendidikan Inggris Michael Gove kemarin
(03/02) mengatakan setiap sekolah di Inggris seharusnya menerapkan ujian
PISA sehingga bisa membandingkan dengan standar internasional.
(Sumber BBC )