Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan hasil tes urine dan sampel
rambut Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar, negatif kosumsi
narkoba. Selanjutnya, BNN akan tetap mencari pemilik narkoba yang
ditemukan di ruang kerja milik Akil.
"Kami akan mencari tahu asal-usul barang tersebut, kenapa bisa ada di ruangannya, siapa yang mengantar atau menaruhnya, siapa yang memasok itu akan kami selidiki terlebih dahulu," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional, Kombes Polisi Sumirat Dwiyanto, saat jumpa pers di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (8/10).
Sumirat menjelaskan, meskipun negatif kosumsi narkoba, tidak menutup kemungkinan Akil akan dikenakan pasal 111 dan 112 UU Narkotika tahun 2009 tentang kepemilikan atau menguasai narkoba tersebut.
"Kemungkinan akan mengarah kesana, tapi itu kita lihat nanti dari hasil penyelidikan," jelasnya.
Menurut Sumirat, untuk mengungkap kepemilikan narkoba itu, BNN berencana melakukan rekonstruksi ulang penggeledahan ruang kerja Akil, yang dilakukan petugas KPK pada Kamis (3/10) lalu. Nantinya, dalam rekonstruksi itu BNN akan berkoordinasi dengan KPK untuk memintai keterangan penyidik KPK yang melakukan penggeledahan.
"Rekonstruksi bisa saja, tergantung pemeriksaan beberapa orang saksi. Penyidik lakukan langkah-langkah sesegera mungkin yang kira-kira mengetahui keberadaan narkotika akan dimintai keterangan," katanya.
"Kami akan mencari tahu asal-usul barang tersebut, kenapa bisa ada di ruangannya, siapa yang mengantar atau menaruhnya, siapa yang memasok itu akan kami selidiki terlebih dahulu," kata Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional, Kombes Polisi Sumirat Dwiyanto, saat jumpa pers di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (8/10).
Sumirat menjelaskan, meskipun negatif kosumsi narkoba, tidak menutup kemungkinan Akil akan dikenakan pasal 111 dan 112 UU Narkotika tahun 2009 tentang kepemilikan atau menguasai narkoba tersebut.
"Kemungkinan akan mengarah kesana, tapi itu kita lihat nanti dari hasil penyelidikan," jelasnya.
Menurut Sumirat, untuk mengungkap kepemilikan narkoba itu, BNN berencana melakukan rekonstruksi ulang penggeledahan ruang kerja Akil, yang dilakukan petugas KPK pada Kamis (3/10) lalu. Nantinya, dalam rekonstruksi itu BNN akan berkoordinasi dengan KPK untuk memintai keterangan penyidik KPK yang melakukan penggeledahan.
"Rekonstruksi bisa saja, tergantung pemeriksaan beberapa orang saksi. Penyidik lakukan langkah-langkah sesegera mungkin yang kira-kira mengetahui keberadaan narkotika akan dimintai keterangan," katanya.
( Sumber Merdeka.com )
