BATAM – Sebuah jaringan mafia terindikasi menguasai dua bisnis haram sekaligus peredaran beras ilegal dan rokok non-cukai di Batam. Ironisnya, meski telah menjadi sorotan media nasional, operasi mereka justru berjalan mulus tanpa gangguan hukum memicu kecurigaan adanya perlindungan dari oknum penegak hukum.
Kejahatan Sistemik yang Dibiarkan
"Aktivitas ini bukan pelanggaran biasa, tapi kejahatan ekonomi terstruktur. Sudah berkali-kali dilaporkan, tapi tetap tak ada tindakan. Ada apa?" tegas seorang aktivis masyarakat sipil Batam, Jumat (8/8/2025).
Sumber tersebut meyakini, kelancaran operasi mafia ini mustahil tanpa backing aparat. "Mereka punya perlindungan kuat. Ini sudah seperti game of thrones hukum di Batam," tambahnya.
Gibran Centre Kepri Bongkar Jaringan
Ketua Gibran Centre Kepri Parlin Purba, telah mengungkap skema mafia beras ilegal di Batam dan akan menyampaikan bukti kepada Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
"Kami temukan koneksi langsung dengan jaringan rokok ilegal. Ini bisnis gelap terintegrasi yang merugikan negara triliunan rupiah," papar Parlin. Temuan tersebut mencakup nama pelaku, pola distribusi, dan titik-titik penyelundupan.
Dukungan datang dari Ketua DPD KNPI Tanjungpinang, Dimas Prayoga yang menegaskan mafia ini ancaman serius bagi keadilan sosial.
"Mereka menghancurkan pasar, merampas hak pedagang kecil, dan menguras pendapatan negara. Penegak hukum harus buktikan keberpihakan: bersama rakyat atau jadi kaki tangan mafia?" tegas Dimas. KNPI siap memimpin gerakan masyarakat untuk mendesak tindakan tegas.
Pertanyaan Kritis untuk Penegak Hukum
Masyarakat kini menanti :
1. Apakah polisi, bea cukai, dan kejaksaan akan bertindak?
2. Sampai kapa Batam jadi "surga" bagi mafia ekonomi?
"Jika negara kalah oleh mafia, maka hukum mati di Batam," pungkas Dimas.
Editor Don/Tim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar