SIMALUNGUN - Jonrismantuah Damanik selaku Kepala Administrator untuk kawasan Industri KEK Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun diduga menghindar dari kejaran wartawan yang menyoroti Pelemik di kawasan Industri tersebut. Pasalnya, dari beberapa kegiatan pekerjaan di kawasan tersebut diduga tidak menyalahi aturan yang berlaku, salah satu contoh dampak lingkungan hidup.
Beberapa nomor WhatsApp awak media ini mendapat pemblokiran dari WhatsApp Jonrismantuah Damanik. Belum diketahui pasti apa penyebab administrator kawasan industri itu melakuk pemblokiran. Sementara awak media ini hanya ingin melakukan konfirmasi.
Wakil Bupati Simalungun ketika dikonfirmasi terkait terkait Polemik disekitaran KEK Sei Mangkei melalui pesan whatsapp juga tidak menjawab konfirmasi awak media.
Untuk diketahui, kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus pertama di Indonesia yang telah diresmikan beroperasi oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015, lalu.
KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Simalungun, Provinsi Sumatera Utara memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik. KEK Sei Mangkei difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.
Sebagai kawasan industri yang berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, KEK Sei Mangkei juga memiliki bisnis pendukung yaitu logistik dan pariwisata. Dengan total luas lahan sebesar 2.002,7 ha, KEK Sei Mangkei terbuka akan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi.
Hingga berita ini di unggah, Jonrismantuah tidak bisah dikonfirmasi dan wakil bupati Simalungun belum memberikan tanggapannya.***
red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar