BATAM - Sebanyak 14 karyawan PT Aman Anugrah Abadi Batam City Hotel yang dirumahkan pada bulan Juni 2020 lalu, hingga saat ini belum mendapat kejelasan dari manajemen atas perundingan tripartit yand dilakukan di Disnaker Batam
Ketua Forum Serikat Buruh Indonesia, Mazmur Siahaan selaku pendamping dari pihak belasan karyawan tersebut mengatakan belum menemui titik terang atas apa yang dialami para karyawan.
"Bahwa pertemuan dari awal terhadap perusahaan belum menemukan etikat baiknya, buktinya untuk pertemuan hari ini mereka tidak datang," ujar Mazmur.
Menurut Mazmur, para karyawan tersebut sudah memiliki masa kerja rata-rata 4-5 tahun. Dan mereka juga dikontrak berulang-ulang per enam bulan selama bekerja.
"Mereka ini dirumahkan karena situasi Pandemi-Covid-19, tetapi jika mereka dirumahkan hendaknya perusahaan punya empatilah dengan situasi saat ini, mereka juga tidak bekerja dan tidak ada penghasilan. Ya setidaknya perusahaan memberikan kontribusi terhadap mereka," katanya.
Kata Mazmur lagi, landasan manajemen perusahaan untuk merumahkan karyawan karena adanya surat edaran walikota Batam.
"Kalau mereka tidak dipekerjakan untuk saat ini, setidaknya manajemen memberikan hak mereka seperti upah 30-50 %. Jangan hanya di diamkan saja, sama saja ini seperti ingin membunuh para karyawan secara perlahan-lahan," tegas Mazmur.
Salah satu keryawan menyebutkan, awalnya manajemen tidak ada memperlihatkan etikad baik dalam bentuk perhatian pada mereka. Bahkan manajemen terkesan mencari pencitraan saja dengan memberikan bantuan sembako setelah yang lainnya sibuk akan pembagian sembako.
"Setelah pihak lain melakukan bagi-bagi sembako, barulah manajemen kayak kebakaran jenggot dengan melakukan hal yang sama, seperti pencitraan" pungkas salah satu karyawan, yang namanya tidak mau disebut.
Pantauan Buruhtoday. com, setelah menunggu pihak manajemen hotel. Belasan karyawan itu pun membubarkan diri dengan raut wajah kesal. Sebab, jadwal perundingan mediasi yang sudah dijadwalkan Disnaker pukul 09.30-11.00 Wib, dan pihak manajemen perusahaan mangkir.
Hingga berita ini diunggah, manajemen city hotel belum dikonfirmasi.
Editor redaksi
Liputan Hendrik Butarbutar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar