Dalam orasinya, para mahasiswa mengatakan minggu lalu BP Batam melakukan Pelelangan dalam pengerjaan pengadaan fender di dermaga Batu Ampar dengan nilai pagu anggaran Rp. 10.664.960.000, (APBN - 2019).
Mereka menduga adanya oknum PPK melakukan praktek tebang pilih, penyalahgunaan wewenang mall administratif dan konsipirasi yang sarat dengan Kolusi Korupsi Nepotsme (KKN).
Persyaratan Teknis yang sudah terpublish di awal "Berpengalaman dibidang pembangunan dermaga dan kemudian dihilangkan dengan Addendum, dan ternyata melahirkan pemenangan tender yang tidak memiliki pengalaman dibidang pembangunan dermaga. Para mahasiswa PMII menduga ada persekongkolan antara PPK dengan PT Cakrawala Monica, yang jelas PT CMA tidak memiliki persyaratan teknis pengalaman pekerjaan pelabuhan / dermaga bisa diloloskan.
Tak hanya itu, mereka menyoroti beberapa proyek paket pekerjaan yang ditangani BP Batam yang sumber anggarannya memakai Anggaran Belanja Negara (APBN). Salah satu yaitu proyek pelabuhan Telaga Punggur yang bermasalah alat mesin X-ray nya.
Semenjak dari pengadaan sudah 3 tahun tidak berfungsi, tidak pernah di pakai untuk X-ray barang - barang yang keluar dan masuk pelabuhan telaga punggur dan juga pelabuhan Domestik sekupang.
Pantauan Burutoday.com di lapangan para mahasiswa PMII masih melakukan aksi demo dan pihak dari kepolisian serta Ditpam BP Batam juga berjaga - jaga.
Editor redaksi
Liputan Chaisar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar