Hadapi Persaingan Global, ST2KSI Siap Cetak Generasi Emas - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 01 April 2019

Hadapi Persaingan Global, ST2KSI Siap Cetak Generasi Emas

PELALAWAN - Berada dalam kawasan Techno Park Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau, Sekolah Tinggi Teknologi Kelapa Sawit Indonesia (ST2KSI) diresmikan pada tanggal 6 Januari 2019 oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan saat melakukan kunjungan kerja Negeri Amanah.

ST2KSI berawal dari Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) yang diresmikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani  bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan  RI Muhajir Effendi pada 14 Maret 2018 dalam agenda kunnjugan kerja sekaligus grand opening kawasan techno park Pelalawan Propinsi Riau.

Menko PMK Puan saat itu mengatakan pemerintah pusat sangat berharap agar Pemerintah Kabupaten Pelalawan dapat menjadikan ST2P sebagai Science Techno Park (STP) yang mapan dan mandiri pada tahun 2019.
“Fokus Techno Park Pelalawan sangat tepat pada hilirisasi produk turunan kelapa sawit. Techno Park Pelalawan yang juga melibatkan koperasi petani sawit, akan memperkuat rantai industri hilirisasi produk turunan kelapa sawit. ST2P ini  termasuk megah dibandingkan STP lain yang pernah Saya kunjungi, " ujarnya.

Dirinya berharap Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) diharapkan mampu menghasilkan banyak perusahaan pemula yang terkait dengan sawit maupun produk turunan sawit. Dengan begitu akan berdampak pada perekonomian petani sawit dan perekonomian daerah penghasil.

Diungkapkannya, membangun sebuah STP juga membutuhkan kolaborasi antar unsur pemerintah, akademisi dan pelaku usaha. Sinergi itu, jelasnya, memungkinkan untuk dibangunnya sistem inovasi yang kuat dan berujung pada industri yang berdaya saing dan penumbuhan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi. 

“Membangun STP dengan bergotong-royong, akan lebih mempercepat pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi dan kesejahteraan rakyat. Hingga tahun 2017 dari 22 STP yang ditargetkan, sudah ada 16 STP yang mapan," sebutnya.

Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mendorong Pemkab Pelalawan dan ST2KSI  mengambil bagian dalam  mewujudkan kebijakan ketahanan energi nasional, dengan ikut membangun  pabrik kelapa sawit yang menghasilkan Industrial Palm Oil (IPO). 

Luhut menyampaikan bahwa konversi minyak sawit menjadi BBM ini merupakan proyek super strategis yang wajib didukung oleh stakeholder terkait, termasuk Perintah Daerah. Dengan ditandatangani MoU dengan ITB tersebut, maka rencana membangun Pabrik IPO akan segera terwujud. 

IPO yang akan dihasilkan nantinya  akan dikirim ke kilang minyak PT. Pertamina di Dumai untuk diolah menjadi gasoline, premium, biosolar, dan lain-lain. Langkah berikutnya yang diperlukan Pemda Pelalawan adalah adanya kesepakatan dengan PT. Pertamina sebagai off taker IPO yang dihasilkan di Kawasan Techno Park tersebut.

MoU Bersama ITB Kembangkan Techno Park Pelalawan

Bupati Pelalawan H. M. Harris bersama Rektor ITB melakukan penandatangan kesepahaman kerja sama dalam pengembangan Techno Park Pelalawan,  pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi yang disaksikan langsung oleh Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Kamous Ganesha ITB Bandung Rabu (30/1).

Pada waktu bersamaan juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama antara ITB dengan Sekolah Tinggi Teknologi Kelapa Sawit Indonesia  (ST2KSI). MoU ini merupakan bagian dari kebutuhan dukungan teknologi pada Rencana Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Koperasi Petani Swadaya dengan sistem BOT (Built Operate and Transfer) oleh PT. Pindad Persero, di Kawasan Techno Park Pelalawan. 

Ir. M. Syahrul Syarif, M. Si Kepala Badan Perencanan Pembangunan Derah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan kepada riaudetil. com menyebutkan saat ini ITB sedang mengembangkan katalis yang akan mengubah minyak sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM).

Katalis yang dikembangkan oleh Prof. Subagyo merupakan faktor penting mengubah minyak sawit menjadi BBM. Menko Kemaritiman sengaja mengunjungi Laboratorium Katalis ITB pada hari dalam rangka memastikan kesiapan teknologi konversi minyak sawit menjadi gasoline, premium, pertamax dan bahkan avtur.

ST2KSI MoU dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri.

ST2KSI juga melakukan Momerandum Of Understanding (Mou) dengan berbagai perguruan tinggi luar negeri lainnya seperti Rajamangala University of Technology Krungthep, Thailand,  Tarlac Agriculture University, Philippines,  Moscow City University, Rusia dan Institute of Business, Timur Lestew.

MoU ini menjadi kebanggan tersendiri khususnya bagi Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau karena menjadi bagian dari kerjasama pendidikan perguruan tinggi di bidang industri era 4.0 yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mencetak generasi emas  Pelalawan Propinsi Riau untuk menghadapi persaingan global 2025  dalam mendukung Program Nasional.

Hal ini disampaikan oleh Ketua ST2KSI Pelawan Prof.DR.H.Detri Karya,MA .

"ST2KSI Pelalawan baru- baru ini melaksanakan Mou dengan perguruan tinggi luar negeri ternama yang mana tujuan dari Mou tersebut kita siap untuk bekerjasama dalam menghadapi industri era 4.0 bagi generasi muda pelalawan dan bagaimana nantinya kedepan agar ST2KSI pelalawan menjadi perguruan tinggi kelas dunia, terutama di bidang persawitan," jelas Detri

Mantan Rektor Universitas Islam Riau ini juga menambahkan bahwa penandatangan Mou di laksanakan dalam rangkaian kegiatan  International Symposium, Global Summit of University Leaders dengan tema Managing higher education in the industrial Era 4.0 west and East experiences di  Universitas Islam Malang beberapa waktu yang lalu.

Detri juga melanjutkan bahwa kegiatan tersebut di hadiri juga oleh Menteri Pendidikan RI dan Direktirat Jenderal Pendidikan Agama Perguruan Tinggi, serta 14 Pimpinan Universitas Luar Negeri dan 80 Pimpinan Perguruan Tinggi Dalam Negeri.

ST2KSI Persiapkan SDM Handal Menuju Pelalawan Emas
Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan salah satu Tekno Park terluas di Indonesia (3.750 ha), nantinya merupakan sebuah komplek, tempat dimana lembaga riset, perguruan tinggi dan industri membina hubungan bersinergi untuk menciptakan, menghasilkan dan mengembangkan usaha-usaha produktif berbasis pengetahuan. 

Teknopolitan akan mendorong pengembangan ekonomi dan daya saling daerah melalui penciptaan peluang bagi usaha baru, yang inovatif dan mampu bersaing baik skala nasional maupun internasional.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan bersama kepemimpinan Bupati HM Harris, menggalang semua pihak baik pemerintah pusat dan daerah serta seluruh industri yang berada di Kabupaten Pelalawan. Kehadiran ST2KSI yang sebelumnya merupakan Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) merupakan gayung bersambut untuk pengembangan kawasan Techno Park  Pelalawan. 

ST2KSI sebagai perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Pelalawan menjadi ujung tombak untuk pertumbuhan dan pengembangan kawasan teknopolitan.

Aplikasi Triple Helix Model.
Pengembangan kawasan teknopolitan harus diikuti dengan ketersediaan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh industri yang akan dikembangkan. ST2P dengan dua program studi Agroteknologi dan Teknik Industri, mempersiapkan kebutuhan tersebut melalui pendidikan yang dilaksanakan.

Namun dalam prosesnya dosen, peneliti, dan mahasiswa yang melakukan aktivitas riset sering kali kekurangan dana karena minimnya anggaran dana penelitian dari pemerintah.

Selama ini industri menikmati lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di perusahaannya, tetapi belum begitu besar dukungannya dengan memberikan beasiswa, peluang magang, atau kursus singkat kepada mahasiswa yang sedang studi di kampus. 

Oleh sebab itu, pemerintah perlu mendorong perusahaan agar jangan hanya menampung alumni terbaik universitas dan memanfaatkan hasil risetnya saja, tetapi juga memasok dana yang besar untuk kepentingan penelitian dan studi para dosen dan mahasiswa sehingga terciptalah hubungan “simbiosis mutualisme” antar ketiganya.

Semakin eratnya pola relasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri membuat Leydesdorff dan Etzkowitz (2001), menyebutnya sebagai Triple Helix model. Menurut Leydesdorff dan Etzkowitz (2001), munculnya Triple Helix model disebabkan beberapa perkembangan dunia yang terjadi secara bersamaan.

Pertama, interkoneksi yang semakin kuat antara institusi penghasil pengetahuan dan para pengguna pengetahuan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya para industriawan dan ilmuwan bekerja sama melakukan prioritas penelitian yang akan dilakukan. Sehingga terjadilah transfer pengetahuan dan teknologi sebagai hasil produksi pengetahuan dari para ilmuwan yang bekerja di perguruan tinggi ke industri.

Kedua, semakin masifnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti internet, metamorfosa komputer kotak ke komputer jinjing (laptop) dan telephone genggam ke handphone, membuat pengetahuan mudah diperoleh dari sumber manapun.

Ketiga, cepatnya tumbuhkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memiliki konsekuensi logisnya terjadinya perubahan bentuk koordinasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri dari vertikal ke lateral yang memangkas rumitnya birokrasi, sehingga seiring waktu sinergi ketiganya (Perguruan Tinggi-Pemerintah-Industri) semakin padu. Sebagaimana ditunjukkan dari gambar Triple Helix model.

Kegiatan yang ditaja Bappeda Kabupaten Pelalawan tanggal merupakan realisasi dari bentuk hubungan yang sangat sinergis antara pemerintah, ST2KSI, dan dunia industri. Keberadaan staf ahli teknopolitan, PPKS, SKPD terkait, dan ST2KSI merupakan kemasan yang sangat tepat memulai semua rencana dan mengaplikasikannya segera.

Melalui Bappeda Kabupaten Pelalawan, Kepala Bappeda Ir M Syahrul Syarif menyatakan bahwa diskusi panjang dan persetujuan yang dicapai dalam kegiatan tersebut sangat penting dan segera diaplikasikan sesuai rencana.

ST2KSI,  Pemkab Pelalawan, dan industri di Kabupaten Pelalawan terus bersinergi untuk dapat mengaplikasikan bentuk hubungan Triple Helix model sehingga pertumbuhan dan pengembangan kawasan teknopolitan dapat terlaksana seperti yang direncanakan. Bentuk kerjasama dan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh ketiga pihak sampai saat ini:

Jalinan kerjasama yang diperkuat melalui MoU dukungan yang diberikan oleh pemerintah dalam memfasilitasi menjadi kekuatan bagi ST2KSI untuk bergerak lebih cepat. Adanya arahan Bupati HM Harris dan SKPD terkait terhadap lebih kurang 40 perusahaan di Kabupaten Pelalawan untuk memberikan bantuan beasiswa, magang, bantuan penelitian pada dosen dan mahasiswa, menjadi benang merah untuk ST2KSI menjalin kerjasama pada setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perusahaan.

Sebagai perguruan tinggi baru, ST2KSI tidak bisa hanya mengharapkan bantuan dana hibah yang diterima melalui Yayasan Amanah Pelalawan (YAP) saja. ST2KSI masih membutuhkan pendanaan yang tidak ada dialokasikan di bantuan hibah tersebut.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Pelalawan juga memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu. Namun diharapkan bantuan beasiswa dari setiap perusahaan dalam Tahun Ajaran 2017/2018 dapat terealisasi.Bantuan Penelitian dan Penelitian bersama.

Banyak proposal penelitian dosen ST2KSI saat ini masih menunggu dukungan dana dari berbagai industri, terutama perusahaan di Kabupaten Pelalawan khususnya. ST2KSI dengan visi sebagai pusat penelitian kelapa sawit dunia selalu mengacu pada penelitian yang berbasis kelapa sawit.

Dukungan dan bantuan penelitian yang saat ini baru diterima berasal dari Balitbangda Kabupaten Pelalawan. Magang dan kuliah lapangan Beberapa perusahaan yang memberikan dukungan dengan memfasilitasi dosen dan mahasiswa ST2P dalam kegiatan magang dan kuliah lapangan sangat membantu penguatan ilmu dan pengalaman mahasiswa sebagai aplikator masa depan. 

Sharing ilmu sebagai dosen tamu Dosen ST2KSI merupakan tenaga pengajar yang sangat professional di bidangnya masing-masing. Dukungan dari para ahli yang ada di lapangan akan memberikan warna yang berbeda karena apa yang mereka sampaikan, akan menjadi pengalaman real bagi mahasiswa sebelum pelaksanaan magang dan masuk di lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu ST2KSI memfasilitasi para pakar lapangan yang ahli di bidang Agroteknologi dan Teknik Industri untuk menjadi dosen tamu.

Komitmen semua Pihak

Peran ST2KSI sebagai Perguruan tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tingginya yaitu: Pendidikan dan Pengajaran; Penelitian dan Pengembangan; dan Pengabdian kepada Masyarakat, berdasarkan UU 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya Pasal 58, memiliki Fungsi dan Peran sebagai berikut: (1) wadah pembelajaran Mahasiswa dan Masyarakat; (2) wadah pendidikan calon pemimpin bangsa; (3) pusat pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (4) pusat kajian kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran; dan (5) pusat pengembangan peradaban bangsa. Di dalam masyarakat yang berbasis pada pengetahuan, ST2P memiliki status yang sejajar dengan pemerintah dan dunia industri dalam pembangunan ekonomi.

Peran Sektor industri sebagai sektor yang secara langsung berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat melalui kegiatan yang berbasis profit memiliki kelebihan dalam hal kajian kelayakan pemanfaatan inovasi dalam skala yang besar. Selain itu, sektor industri sebagai sektor yang aktivitasnya berorientasi pada memenuhi kebutuhan pasar (market oriented), memiliki pengenalan yang baik akan kebutuhan- kebutuhan masyarakat yang merupakan pasar itu sendiri. Oleh karena itu peran sektor industri dalam koridor triple helix ini adalah analisis akan ketersediaan pasar dan pendampingan kepada perguruan tinggi khususnya dalam proses fabrikasi (scale up) inovasi.

Peran Pemerintah dalam pengembangan inovasi tidak terlepas dari kewenangannya sebagai pelaksana peraturan perundangan sekaligus pengguna anggaran pembangunan dalam rangka mewujudkan cita-cita pembangunan sebagaimana tercantum di dalam Pembukaan UUD NKRI, serta mencapai visi dan misi pembangunan sebagaimana yang telah dirumuskan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu, dalam pengembangan inovasi, pemerintah memiliki peran yang penting antara lain dalam hal memberikan kepastian hukum; memberikan dukungan prasarana dan infrastruktur bagi pengembangan inovasi; serta mengembangkan kurikulum yang kondusif bagi berkembangnya inovasi di ST2KSI dan bagi kalangan Industri. 

Humas Pemkab Pelalawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar