Karyawan Korban Kecalakaan Kerja di PT KTU Sekupang Belum Terdaftar di BPJS TK - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Rabu, 13 Maret 2019

Karyawan Korban Kecalakaan Kerja di PT KTU Sekupang Belum Terdaftar di BPJS TK

BATAM - Kasus insiden kecelakaan kerja (keracunan gas dalam tangki kapal -red) di PT Karya Tehnik Utama (KTU) Sekupang, beberapa Minggu lalu terjadi  disinyalir akibat kelalaian manajemen dalam penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di lapangan oleh petugas Safety.

Tak hanya itu, informasi yang diperoleh media ini juga, korban (Warsono -red) yang merupakan karyawan PT Karya Maulana Jaya (KMJ) subcon PT KTU itu didaftarkan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan setelah kejadian. Sehingga ahli waris dari korban tidak akan mendapatkan santunan Kecelakaan Kerja dari BPJS Ketenagakerjaan.

Manajemen PT KTU Sekupang saat dikonfirmasi melalui petugas security-nya yang bertugas, menyarankan agar awak media ke PT KTU Sagulung.

"Langsung ke PT KTU Sagulung saja, karena disitu pusat PT KTU," ungkap petugas security tersebut, Jumat (1/3/2019) sekitar pukul 14.40 wib lalu,

Sebelumnya, awak media sudah mendatangi PT KTU Sagulung, salah satu security disana mengakui bahwa ada karyawan yang tewas dalam tangki kapal river.

"Ia benar, ada karyawan meninggal dalam tangki kapal river. Korban (Warsono) adalah karyawan PT Karya Mauna Jaya (KMJ) Sekupang, tapi korban sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Tanah Karo, dan PT KTU lah yang membiayai semuanya," ucap H security di PT KTU Sagulung.

Security itu juga menyarankan untuk langsung ke PT KTU Sekupang meminta keterangan.

"Langsung aja konformasi ke Sekupang aja pak," tuturnya.

Diwaktu yang sama, Kepala UPT Pengawasan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi saat dikonfirmasi mengakui adanya kejadian tersebut. Akan tetapi Pengawasan belum bersedia memberikan keterangan akan kesalahan SOP K3 di PT KTU Sekupang tersebut.

"Iya benar, sekarang lagi pemeriksaan mengambil keterangan," ujar salah satu petugas pengawasan kepada Buruhtoday.com melalui WA, saat dikonfirmasi.

Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Batam Sekupang, Jefri Iswanto mengakui ada laporan pendaftaran peserta baru oleh PT Karya Maulana Jaya setelah insiden kecelakaan kerja terjadi. Pada saat itu, pihaknya juga sudah menjelaskan kepada perusahaan bahwa insiden kecelakaan kerja tersebut tidak dapat di cover BPJS Ketenagakerjaan karena didaftarkan setelah kejadian.

"Kita tidak cover peserta yang terlebih dahulu mengalami kecelakaan baru didaftarkan, seharusnya karyawan tersebut didaftarkan sejak pertama kali dia masuk kerja" ujar Jefri, melalui salah satu staffnya. Selasa (12/3/2019) di kantor BPJS Ketenagakerjaan Batam II, Tiban - Sekupang.

Ia juga sangat menyesalkan pihak maincon selaku pemberi kerja tidak memverifikasi perusahaan subconnya sebelum dimulainya pekerjaan dilapangan.

"Cuma yang kita sesalkan, kok bisa PT KTU sebagai maincon tidak memverifikasi tenaga kerja baru dengan meminta dan memperlihatkan tanda bukti pendaftarannya. (Padahal ini udah kita sepakati di forum bersama UPT pengawas tenaga kerja) dan itu ada surat edarannya," tuturnya.

Dikutip dari Batamxinwen.com, Warsono, karyawan PT Karya Tehnik Utama (KTU) ditemukan  tewas di dalam tangki kapal di PT Karya Mauna Jaya (KMJ), Sekupang, Sabtu (22/2) sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut Kapolsek Sekupang Kompol Oji Fharoji, Warsono, karyawan subcon PT KMJ ini diduga tewas karena kehabisan oksigen saat berada di dalam tangki kapal tongkang.

“Awalnya, helem yang dipakai korban jatuh ke dalam tangki tongkang. Lalu korban mengambil helem tersebut. Namun, naas udara dalam tengki tidak ada sehingga nyawanya tak tertolong,” kata Oji.

Lanjutnya, tiga orang teman korban sempat berusaha menolong dengan cara masuk ke dalam tangki, namun ketiga temannya itu justru jatuh pingsan karena kehabisan oksigen.

“Mengetahui kondisi tersebut pihak keamanan securiti memasukan angin blower kedalam tongkang selama 15 menit, akhirnya ketiga temannya yang bernama Ahmat, Sidik, dan Kamil sadar, sedangkan Warsono yang meninggal dunia dan dievakuasi ke RS BP Kawasan,” kata Oji.

Pantauan di rumah sakit, terlihat Istri Warsono, Nova, histeris melihat jenazah suaminya sambil menghubungi ibunya melalui telepon genggam.

“Ibu….Mantumu sudah tidak ada, dia sudah tidak ada,” kata Nova sambil menggenggam telepon genggam.

Warsono yang berdomisili di Piayu ini tewas meninggalkan empat orang anak.

redaksi

1 komentar: