Alamak, Pabrik Sepatu Ini Lebih Utamakan TKA Taiwan dan Cina dari Pekerja Lokal - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Senin, 03 September 2018

Alamak, Pabrik Sepatu Ini Lebih Utamakan TKA Taiwan dan Cina dari Pekerja Lokal

Ilustrasi/net.


JOMBANG - Sebanyak 6 buruh wanita menggelar aksi demo di depan pabrik sepatu PT Pei Hai International Wiratama Indonesia di Jombang. Mereka menuntut 35 buruh yang di-PHK secara sepihak oleh pabrik agar bisa dipekerjakan kembali.

Koordinator aksi unjuk rasa, Nur Ika (45), mengatakan, aksi demo ini digelar untuk memprotes kebijakan PT Pei Hai yang mem-PHK 35 buruh pada 31 Agustus 2018. 

Padahal puluhan buruh yang di-PHK tersebut juga sudah bekerja selama 23-25 tahun dan tak pernah bolos kerja tanpa alasan yang jelas.

Menurutnya, PHK tersebut dilakukan manajemen pabrik sepatu itu secara sepihak dan melanggar Pasal 151 UU RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

"PHK ini alasannya kami sering absen. Padahal selama 24 tahun bekerja kami tak pernah absen tanpa keterangan. Itu penilaian subjektif mandor, dasarnya suka dan tak suka. Tanpa peringatan kami langsung di-PHK," katanya, Senin (3/9/2018).

TKA di Perusahaan Lebih di Utamakan

Tak hanya soal PHK, lanjut Ika, PT Pei Hai juga diduga melanggar ketentuan dalam memperkerjakan tenaga kerja asing (TKA). 

Ika mengungkapkan, pabrik sepatu yang terletak di Jalan Raya Desa Jogoloyo, Sumobito ini lebih mengutamakan TKA dari Taiwan dan China daripada buruh lokal.

"Ada puluhan TKA dari Taiwan dan China di sini. Mereka baru kerja langsung dapat jabatan, langsung dikontrak. Sementara buruh lokal hanya buruh lepas," tandasnya.


Oleh sebab itu, pihaknya menuntut agar PT Pei Hai memperkerjakan kembali 35 buruh yang di-PHK secara semena-mena tersebut.

"Kami menuntut supaya diperkerjakan kembali. Kami akan tempuh jalur hukum dan terus berdemo jika tak dipenuhi," tegasnya.

Perwakilan buruh tersebut kemudian diterima manajemen pabrik untuk mediasi. Sayangnya tak satu pun wartawan yang diizinkan untuk mengikuti proses mediasi. Hingga kini belum ada keterangan dari pihak pabrik terkait persoalan yang menimpa puluhan buruh mereka. 

Sumber : detikNews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar