Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini dilapangan, upah/gaji tenaga pendidik guru honorer yang direkrut pihak sekolah dan komite disalah satu SD Negeri didaerah perkebunan Bahlias (PT Lonsum Indonesia ) hanya Rp 400 ribu/bulan. Dan upah/gaji tersebut juga masih menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pusat, dan tidak ada bantuan dari APBD Pemerintah Kabupaten Simalungun.
Ironisnya, selain mendapat upah/gaji yang tidak lanyak. Para tenaga pendidik guru honorer yang tamatan S1 ini juga tidak mendapatkan hak normatif seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagkerjaan.
Disinyalir dengan upah yang sangat rendah yang didapat para tenaga pengajar guru honorer tersebut tidak menutup kemungkinan akan berdampak buruk pada para siswa. Sebab, bagaimana mungkin seorang tenaga pengajar guru mampu menghidupi kebutuhan hidupnya dengan upah yang sangat minim tersebut.
Sementara itu, hingga berita ini diunggah Kepala Sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun belum berhasil dikonfirmasi.
Red / Dani R
