Selain kondisi bangunan yang sudah rusak parah. Ruangan yang ada sekolah SD itu hanya ada tiga ruang untuk menampung anak didik untuk belajar yakni kelas 1 hingga kelas 6. Sehingga para siswa/i itu harus bergantian atau dibagi dua shif yakni pagi dan sore hari.
Parahnya lagi, pembatas ruang kelas belajar hanya separuh tembok. Sehingga posisi papan tulis antara ruang kelas sattu dengan yang lainnya saling bersentuhan.
"Dua ruangan disekat menjadi dua bagian untuk belajar, yakni kelas 1 dan kelas 2 bergantian pagi dan siang. Sedangkan kelas 3 dan kelas 4 waktu belajarnya sama, sementara kelas 5 dan kelas 6 juga bergilirian," ujar P, salah satu narasumber Medanterkini, belum lama ini.
Menurut P, ruang kelas tersebut sudah tidak layak bagi para siswa/i untuk belajar. Dan ia pun berharap agar Pemkab Simalungun melalui Dinas Pendidikan melakukan perbaikan pada bagunan sekolah.
"Pak Bupati, tolonglah perbaiki sekolah tempat anak kami menuntut ilmu. Kami orang tua sangat sedih melihat anak kami belajar dengan kondisi seperti ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 091506 Muara Mulia, Sitohang belum berhasil dimintai keterangannya.
DANI R
Haris F Saragih.
