Puluhan Karyawan Perum PNRI Demo Direksi - BURUH TODAY

Breaking

BURUH TODAY

www.buruhtoday.com


Post Top Ad

Selasa, 05 Januari 2016

Puluhan Karyawan Perum PNRI Demo Direksi

Karyawan Perum NPRI saat melakukan demo pada Agustus 2015,lalu (foto pwrionline.com)
Jakarta,Buruhtoday.com - Puluhan karyawan perum PNRI melakukan aksi demo, mereka meminta bertemu dan berdialog karena pemutusan hubungan kerja(PHK) yang dilakukan direksi.

Aksi demo yang dilakukan puluhan karyawan PNRI ini berawal dari dua orang aktivis serikat karyawan (Sekar) Perum PNRI yakni Sutisna dan Andi Suryaman yang dipecat oleh direksi karena mengkritisi kinerja direksi BUMN percetakan yang mengungkapkan bahwa laba usaha Perum PNRI tahun 2014 turun 61 persen.

"Dua aktivis Sekar PNRI yang dipecat adalah Sutisna, mantan Ketua Sekar PNRI, dan Andi Suryaman, suami dari Ketua Sekar PNRI. Direksi sebenarnya mengincar saya untuk dipecat. Tapi karena saya adalah Ketua SP maka suami saya sebagai pengurus juga kena pecat mulai 29 Desember 2015," kata Mutiasari selaku Ketua Umum Sekar PNRI di Jakarta, Selasa.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak itu dilatarbelakangi oleh aktivitas Sekar PNRI yang kritis terhadap kinerja Direksi Perum PNRI yang dikomandani oleh Jaffarudin, mantan Dirut PT Indofarma.

"Sekar PNRI menyoroti biaya konsultan pada tahun 2014 naik sebesar 61 persen dibandingkan tahun 2013. Hal ini sangat tidak masuk akal dikarenakan peruntukan jasa konsultan tersebut tidak jelas dan cenderung mengada-ada dan ini merupakan salah satu bentuk pemborosan yang dilakukan oleh Direksi PNRI." ungkapnya.
 
Menurutnya beban pemasaran tahun 2014 naik sebesar 83,7 persen dibandingkan tahun 2013, hal ini menunjukkan bahwa direksi tidak serius dalam melakukan pemasaran karena tidak diikuti dengan peningkatan penjualan PNRI, dimana pendapatan PNRI tahun 2014 turun 61 persen dibandingkan tahun 2013.

Melihat hal itu, Direksi PNRI kemudian melakukan intimidasi terhadap aktivis dan pengurus Sekar PNRI. Sutisna, mantan Ketua Sekar PNRI yang sudah bekerja 13 tahun, dimutasi ke Merauke, Papua. Sementara, Andi Suryawan, suami dari Mutiasari, Ketua Sekar PNRI telah bekerja 15 tahun dimutasi ke Bengkulu.

"Kami menolak dimutasi karena ini bagian dari union busting (pemberangusan serikat pekerja). Kami sudah membawa perselisihan ini ke Disnaker Jakarta Pusat. Disnaker telah mengirim surat perundingan, tapi direksi sudah mengeluarkan keputusan PHK pada 29 Desember 2015. Kami dipecat dengan tidak terhormat," kata Sutisna sambil tersenyum.
 
(Sumber Ant/Suara Pembaharuan.com)